2enam.com, Mamuju, – Jenis Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) di Sulawesi Barat (Sulbar) hanya terdiri dari industri makanan (industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya), serta industri tekstil (industri pembuatan tali kapal laut).
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Win Rizal saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/11/2019).
“Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sulbar triwulan ketiga 2019 naik sebesar 2,03 persen (y-on-y) terhadap triwulan ketiga 2018,”ujarnya.
Win Rizal mengungkapkan, bahwa kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya produksi industri makanan, naik 1,94 persen.
“Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sulbar triwulan ketiga 2019 mengalami penurunan sebesar 3,37 persen (q-to-q) dibandingkan triwulan sebelumnya,”ungkap Win Rizal.
“Penurunan ini dipicu oleh kelompok industri makanan yang mengalami penurunan,”sambungnya.
Sedangkan, kata Win Rizal, jenis Industri Mikro dan Kecil (IMK) di Sulbar terdiri dari berbagai macam jenis industri.
“Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sulbar triwulan ketiga 2019 naik sebesar 18,56 persen (y-on-y) terhadap triwulan ketiga 2018,”pungkas Win Rizal.
‘Industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pakaian jadi, naik 64,62 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri pengolahan lainnya, turun 54,64 persen,”lanjutnya.
Sedangkan kata Win Rizal, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sulbar triwulan ketiga 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 7,52 persen (q-to-q) dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Industri yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi adalah industri kayu, barang dari kayu, anyaman rotan, naik 19,76 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar adalah pengolahan lainnya, turun 12,94 persen,”tutup Win Rizal.
(Eka)
Komentar