2enam.com, Mamuju, – Sebagai mitra Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Disdukcapil Kabupaten Mamuju mengatakan, bahwa data yang dimiliki dijadikan oleh KPUD sebagai pembanding.
“Jadi data yang kami miliki digunakan oleh KPUD sebagai pembanding saja karena mereka sudah melakukan MOU dengan pihak Kemendagri dalam hal ini, KPU RI dengan Kemendagri. Jadi data yang ada di pusat mereka ketahui dan data kami, konek ke pusat,”kata Kepala Disdukcapil saat diwawancarai wartawan media ini, Senin (9/9/2019).
Ia mengatakan, bahwa jumlah pemilih pada Pilkada tahun depan belum bisa diprediksi mengingat keadaan penduduk yang dinamis.
“Untuk pilkada nanti, kita perkirakan ada kenaikan dua sampai lima persen dari sebelumnya karena yang menjadi patokan kami adalah adanya pertambahan jumlah penduduk hasil data korslesibersi per Desember tahun 2018 lalu, dengan jumlah 302.195 jiwa dan sekarang ini 304.054 jiwa,”ujarnya.
Ia juga mengatakan, sampai saat ini belum ada permintaan dari pihak KPUD terkait jumlah penduduk yang ada di Mamuju.
“Belum ada karena KPU sudah punya data ril juga melalui Sidalihnya. Mereka konek dengan server Kemendagri (Siak) Sistim Informasi Administrasi Kependudukan,”tuturnya.
Jadi, pertambahan jumlah pemilih katanya, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk yang didasari oleh pembuatan KTP.
“Kemudian juga, laporan bulanan dari para Camat melalui desa dan lurahnya,”pungkasnya.
Terkait stok blanko KTP di Disdukcapil Mamuju, Ia mengatakan, ada beberapa macam yang sudah siap dikantornya.
“Alhamdulillah, untuk saat ini, ketersediaan blanko KTP siap, walaupun secara nasional, perlu diketahui masyarakat bahwa blanko KTP ada batas waktu ketersediaan sampai akhir tahun ini, tetapi insyaallah akan kembali normal pada awal tahun 2020 nanti,”tutupnya.
(Eka)
Komentar