2enam.com, Mamuju : Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar sosialisasi advokasi pengawasan pengendalian pemotongan betina produktif di lantai II kantor Dinas Pertanian Provinsi Sulbar, Selasa (20/8/2019).
Diwawancarai usai kegiatan, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulbar, Tanawali mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya kerjasama dengan Kepolisian untuk menghindari pemotongan sapi yang produktif.
“Jadi, kegiatan ini kita kerjasama dengan pihak Kepolisian, bagaimana kita menghindari pemotongan sapi yang produktif,”kata Tanawali.
Ia berharap, kedepannya angka pemotongan sapi produktif dapat ditekan sedikit demi sedikit, sehingga bisa mencapai target.
“Dengan sendirinya, kesehatan kesehatan hewan bisa dipantau. Mudah-mudahan, angka pemotongan sapi produktif dapat ditekan, karena sasaran kita di 2024 nanti, Sulbar sebagai penyuplai daging sapi,”ujarnya.
Lanjut Ia mengatakan, yang dimaksud sapi produktif, yaitu sapi yang masih bisa melahirkan sebanyak delapan kali.
“Jika kita memotong sapi produktif, sama halnya kalau kita membunuh sapi delapan ekor,”tutut Tanawali.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mempertegas kepada masyarakat konsekuensi yang diberikan jika melakukan pemotongan sapi produktif.
“Jadi, kita libatkan pihak keamanan dalam hal ini, karena masyarakat yang belum tau peraturan pemotongan sapi produktif, mereka juga belum tau hukuman yang diberikan kepada mereka yang melakukan pemotongan sapi produktif. Jadi, kegiatan ini akan kita lanjutkan ketingkat kabupaten, sehingga lebih jelas apa hukum jika kita memotong sapi produktif itu,”ungkap Tanawali.
“Jangan sembarang melakukan pemotongan sapi produktif, karena ada hukumannya,”tutupnya.
(Eka*)
Komentar