2enam.com , Mamuju : Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Agustus 2019 kembali mengalami penurunan untuk kesekian kalinya.
Dimana pada Agustus ini, tim Penetapan TBS Sulbar menetapkan harga sebesar Rp933,91 atau mengalami penurunan sebesar Rp.16,68 dibandingkan bulan lalu, yang mana harga Juli TBS sawit sebesar Rp950,59.
Penetapan TBS kali ini diikuti oleh enam perusahaan diantaranya PT. Unggul, PTm MUL, PT Letawa, PT Pasangkayu, PT. Surya Jaya Lestari, PT. Wahana dan PT. Global.
Plt Sekertaris Dinas Perkebunan Sulbar, Kimoto Bado mengatakan, penurunan harga TBS terjadi akibat adanya pengaruh penjualan CPO yang melemah.
“Memang pada bulan ini harga CPO kelihatannya turun dibanding dengan bulan lalu, inti sawit juga mengalami penurunan dibanding bulan lalu, sehingga kita hanya bisa mendapatkan harga TBS Rp.933.91,” kata Kimoto di Hotel Berkah Mamuju, Selasa (06/08/19).
“Karena ada penurunan harga CPO secara internasional maupun dunia, sehingga masih lesuh pasaran kita di luar negeri,” sambung Kimoto.
Karena kembali terjadinya penurunan harga TBS sawit, Kimoto dan tim menyarankan agar kualitas TBS lebih ditingkatkan agar dapat meningkatkan hasil produksi sawit.
“Tentu kita hanya melakukan upaya agar produksinya ini banyak. Tadi kita ada diskusi yang mengatakan, harus ada pemupukan dan itu yang membuat kasihan petani kita, karena kalau harga turun produksinya juga rendah, sehingga kita dorong untuk pelihara tanamannya agar banyak berproduksi,” ujar Kimoto.
Sebuah angin segar bagi petani sawit diungkapkan oleh Kimoto, dimana saat ini Pemerintah Pusat sedang berencana mempercepat penerapan mandatori campuran biodiesel sebanyak 30% (B30) dalam bahan bakar minyak jenis Solar.
“Nanti ada kebijakan Pemerintah Pusat kedepannya, bahwa ada penggunaan B30. Dimana 30 persen Biodeisel solar yany beredar nanti bersumber dari kelapa sawit. Itu nantinya akan meningkatkan pembelian CPO salam negeri,” pungkas Kimoto. (74b*)
Komentar