APBN Untuk Peningkatan Jalan ke Bandara Tanpa Padang Dinilai Sia-Sia

Mamuju, Sulbar65 Dilihat

2enam.com, Mamuju : Pembangunan Bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulbar terus menjadi prioritas dan ditarget rampung tahun ini.

Namun peningkatan jalan menuju Bandara Tanpa Padang belum pasti kapan akan dilakukan. Untuk terminal baru, akan menelan anggaran Rp100 miliar. Sementara APBN untuk peningkatan jalan 1.300 meter menuju bandara sebanyak Rp70 miliar bakal sia-sia tahun ini.

Peningkatan jalan, masih terkendala pembebasan lahan untuk pembukaan jalan baru. Jalan itu untuk akses Bandara Tampa Padang hingga Pelabuhan Belang-Belang.

Program pembukaan jalan baru itu membutuhkan lahan sepanjang 1.300 meter dengan lebar 30 meter untuk akses jalan menuju Bandara Tampa Padang. Sementara untuk terus ke Pelabuhan Belang-Belanah dibutuhkan panjang 900 meter dengan lebar 25 meter.

Semua jalan dirancangan empat lajur. Itu untuk menunjang fungsional gedung terminal baru Bandara TampaPadang.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar, Miftachul Munir, mengatakan, pihaknya hanya berwenang menyediakan anggaran, lelang dan kontrak kerja sama dengan kontraktor. Dan itu sudah selesai. Untuk persoalan lahan menjadi kewenangan Pemprov Sulbar.

“Itu ada namanya kesiapan pekerjaan, baik mengenai studi kelayakan ,desain dan kesiapan lahan. Nah kita sudah jalan bahkan sudah ada kontrak. Pada saat kita memulai pekerjaan ternyata belum siap,” ujar Miftachul, Kamis (04/07/19).

Beberapa kali mencoba mengomunikasikan dengan Pemprov mengenai hal itu, bahkan sepengetahuan Miftachul, dilengserkannya Kepala Dinas PUPR Sulbar, Nasaruddin, beberapa waktu lalu, salah satunya disebabkan karena persoalan proyek ini yang tidak terselesaikan. Hasilnya, sampai saat ini belum ada jalan keluar.

Mengingat ini sudah melewati triwulan I tahun 2019, tentunya ini menjadi catatan buruk, serapan nol. Atas dasar itu, pihak Balai pun bersurat ke Pemprov Sulbar agar membatalkan proyek itu.

“Ini kan menjadi kinerja balai terkait penyerapan anggaran. Ini semester I sudah habis, Ini akan bermasalah dari sisi kontrak. Daripada kita bermasalah saya beranikan menyurat ke gubernur. Program ini kami tunda dan dikembalikan ke Kementerian (Kementerian PUPR). Minggu depan kita rapat. Pasti kita dikritisi ketika ada pekerjaan pekerjaan buruk. Artinya semester satu serapan nol,” ungkapnya.

Miftachul mengatakan, pertimbangan lain penundaan pekerjaan itu sebab disayangkan apabila dana Rp70 miliar mengendak di khas negara sementara masih banyak kebutuhan lain yang mestindi dorong untuk mendongrak perekonomian negara,”Paling tidak ini bisa digunakam pusat. Ada bencana alam dan kebutuham lainnya,” ungkapnya.

Kepala Biro Tata Pemerintahan Sulbar Wahab Hasan Sulur, membenarkan hal tersebut. “Masih ada satu pemilik yang bersih keras tidak mau menyerahkan lahan karena permasalahan harga,” bebernya.

Lahan untuk jalan sekitar 250 meter. Itu pun pas pertengahan dan tidak ada alternatif lain. Tetapi, hingga saat ini masih berusaha untuk dikomunikasikan lebih lanjut.

“Kita jamin, bisa terselesaikan tahun ini,” tegasnya.

Sementara itu, untuk terminal baru Bandara Tanpapadang, telah masuk proses penyelesaian. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulbar, Khaeruddin Anas mengutarakan, dana yang bersumber APBN 2019, juga digunakan untuk pembenahan pelataran pesawat (Apron), landasan ancang (Taxiway), dan tempat parkir.

Apron sudah hampir rampung, Taxyway juga begitu. “Terminal, saat ini sudah terbangun dan minimal sudah bisa difungsikan 2020,” beber Khaeruddin. (74b*)

Komentar