2enam.com, Mamuju : Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di lingkup Pemprov Sulbar tidak begitu serius dimaksimalkan. Hingga saat ini realisasi belum sampai 50 persen.
Khusus DAK Fisik, Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sulbar Hamdani Hamdi mengatakan, ini sangat lambat. Dan kendalanya di OPD masing-masing.
Salah satu yang didorong saat ini terkait segala urusan mengenai DAK fisik. Baik dokumen persyaratan, termasuk penyelesaian kontrak.
“Saat ini kita sedang mensupor OPD dalam rangka aksi percepatan lelang DAK, konsepnya adalah peyiapan dokumen, ketika bulan tujuh (Juli) tidak selesai itu tidak cair,” ujar Hamdani.
Untuk itu, hal Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sulbar.
Begitu dikatakan Sekprov Sulbar Muhammad Idris. Menurutnya, perlu upaya percepatan yang dilakukan OPD dalam menyerap DAK.
“Serapan DAK masih kecil, tapi kita akan mempercepat itu. Jadi kita ada evaluasi akhir bulan ini seperti apa capaian semua OPD. Juni harus sudah kelihatan. Untuk memastikan serapannya ini akan menjadi catatan, kalau lambat ini catatan bagi OPD,” ujar Idris.
Sebelumnya, pihak Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara (DJPB) Sulbar telah memberi waktu penyelesaian dokumen dan penyelesaian kontrak itu sampai 21 Juli. Apabila tidak terpenuhi maka Pagu DAK fisik untuk pemprov Sulbar sebesar Rp205,4 miliar tidak tersalur.
Diketahui rincian pagu DAK FISIK Pemprov Sulbar, untuk Reguler, Pendidikan Rp18,8 miliar, Kesehatan Rp10,7 miliar, Pertanian Rp7,1 miliar, Kelautan dan Perikanan Rp9 miliar, Pariwisata Rp1,8 miliar, dan Jalan Rp16,2 miliar.
Untuk Dak Fisik Penugasan; Pendidikan Rp77,5 miliar, Kesehatan Rp48,2 miliar, Irigasi Rp4,6 miliar, dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rp 9,9 miliar. Dan ditambah DAK Fisik Afirmasi Pendidikan 2,6 Miliar. (***)
Komentar