Tradisi ” Missulekka” di Halal Bi Halal Pemprov Sulbar

2enam.com, Mamuju : Pemprov Sulbar menggelar pelaksanaan Halal Bi Halal 1440 H/2019 M, di ruang Auditorium lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Rabu 12 Juni 2019. Namun, pelaksanaan kali ini ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, yang mana dilakukan dengan ” Missulekka” ( duduk bersila).

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dalam sambutannya menyampaikan, konsep budaya Messulekka, hal itu baru pertama kali dilaksanakan dan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kebersamaan dan sifatnya merakyat. Selain itu, juga sebagai cara untuk menampung seluruh undangan yang hadir.

Tradisi " Missulekka" di Halal Bi Halal Pemprov Sulbar

“Saya dengan pak Sekda berfikir, dengan messulekka dapat menampung lebih banyak tamu yang hadir dan di dalamnya lebih nampak nuansa kebersamaan,” kata Ali Baal Masdar.

Pada kesempatan tersebut, Ali Baal juga menyampaikan sejumlah agenda pembangunan di Sulbar yang akan dilaksanakan.

Ali Baal menyatakan, ke depan sejumlah agenda pembangunan di Sulbar yang memihak pada rakyat akan dikembangkan, baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi, termasuk juga membangun konektifitas antara wilayah, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Olehnya itu, Ia berharap, adanya dukungan dan partisipasi seluruh stakeholder, termasuk seluruh ASN agar dapat memacu diri untuk membangun Sulbar secara bersama-sama.

“Kami berharap seluruh stakeholder, ASN, TNI, Polri dan Instansi Vertikal ikut berpartisipasi mendukung saya, tentu sesuai perannya masing-masing dan tidak melanggar aturan yang sudah disepakati bersama,” tutur Ali Baal.

Sementara itu, Sekprov Sulbar Muhammad Idris DP menyampaikan, pelaksanaan halal bi halal dilaksanakan untuk merajut kebersamaan antara Pemprov Sulbar, unsur forkopimda, Instansi vertikal, para ASN dan tokoh masyarakat.

“Semua stakeholder hadir bersama-sama untuk memberi makna halal bi halal sebagai sebuah momentum pembaharuan kebersamaan dan menghilangkan prasangka-prasangka buruk”kata Idris

Masih kata Idris, budaya Messulekka yang diterapkan dalam pelaksaaan halal bi halal kali ini, dapat memberikan makna bahwa dalam melakukan perubahan harus dimulai dari standar yang sama atau adanya kebersamaan, yang mencerminkan tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain.

“Messulekka ini kita punya budaya dan biasanya dengan begitu kita lebih komunikatif dan kita bisa merasakan bahwa tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain,”terang Idris.

Tema yang diusung dalam Halal Bi Halal kali ini, merajuk kebersamaan menuju Sulbar yang maju dan malaqbi.

Hadir dalam kegiatan , Asisten Setda Sulbar, staf ahli Gubernur, Ketua TP. PKK Sulbar Andi Ruskati Ali Baal, Ketua DWP Sulbar Kartini Hanafi Idris, jajaran Forkopimda, pimpinan OPD lingkup Sulbar, pimpinan Instansi Vertikal, tokoh masyarakat, para ASN lingkup Pemprov Sulbar, serta undangan lainnya. (mhy*)

Komentar