2enam.com, Mamuju : BPOM di Mamuju meminta warga teliti ketika berbelanja jajanan buka puasa alias takjil.
Menurut, Kepala BPOM di Mamuju, Netty Nurmuliawaty, 39 sampel takjil uji laboratorium belum lama ini memang negatif. Tetapi itu bukan jaminan, seluruh jajanan bebas zat berbahaya. Bisa saja mencuat takjil baru yang berbahaya.
Langkah antisipasi, Netty mengimbau warga menyelisik warna makanan, kemasan, dan cara penyajiannya, sebelum berbelanja. Dinilai penting guna menghidari makanan yang berpotensi mengandung zat berbahaya.
“Jangan memilih makanan yang warnanya terlalu mencolok. Meskipun memakai bahan pewarna makanan, tetap saja berbahaya jika digunakan berlebihan,” kata Netty, Selasa 14 Mei, malam.
Netty juga menyarankan berbelanja di tempat bersih. Memilih makanan yang tertutup. Baik menggunakan plastik atau bahan lain yang bisa melindungi makanan. Supaya takjil yang hendak dikomsumsi bebas debu dan kuman.
“Lebih bagus lagi kalau di gerai kaca. Intinya jangan menganga karena di tepi jalan. Hindari juga makanan yang distapler. Banyak kejadian peluru stapler bercampur di makanan lalu dikomsumsi,” sebutnya.
Khusus makanan yang idealnya disajikan panas atau dingin, agar suhunya dipertahankan. Dikhawatirkan, jika suhu tak sesuai, makanan tersebut mudah rusak.
“Kalau jenis makanannya memang panas, lebih baik dibeli saat panas. Begitu pun sebaliknya, supaya makanannya tetap aman,” pungkas Netty. (Saharuddin Nasrun/red*)
Komentar