2enam.com, Pasangkayu : Mungkin kita tak asing lagi mendengar masyarakat suku da’a atau suku kaili da’a yang juga mendiami salah satu kawasan hutan di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Masyarakat suku da’a yang bermukim di Dusun Bambarano, Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, selalu menjadi perhatian ketika musim pemilu tiba. Pasalnya, kesadaran akan pentingnya partisipasi pemilih itu sangat rendah.
Partisipasi pemilih memang sangatlah diharapkan untuk mengukur sejauhmana kesuksesan sebuah pesta demokrasi. Bukan hanya pemilih diwilayah perkotaan, pedesaan, pesisir, tetapi juga hingga ke plosok-plosok desa.
Untuk mengangkat kesadaran serta partisipasi pemilih pada suku da’a, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pasangkayu terus memberikan edukasi tentang pentingnya memilih secara hati nurani, tanpa paksaan, jujur, adil, bebas dan rahasia.
Baru-baru ini, Minggu 31 Maret 2019, KPU Kabupaten Pasangkayu melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih ke Dusun Bambarano, Desa Tampaure, Kecamatan Bambaira, dengan memfokuskan ke pemilih suku da’a.
Diruang kerjanya saat ditemui, Heriansyah Komisioner KPU Pasangkayu Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM membenarkan, kesadaran pemilih suku da’a masih membutuhkan perhatian dan edukasi.
“Karena pengalaman di pemilu lalu, bukan partisipasinya tapi kesadaran pemilihnya yang lemah. Maka dari itu kami dari penyelenggara berupaya memaksimalkan edukasi kepada masyarakat disana, agar kesadaran tentang pemilu dapat meningkat,” kata pria yang akrab disapa Heri itu, Senin (1/4/19) yang digelar di Bantaya salah satu tempat musyawarah suku da’a.
Dalam sosialisasinya, Heri menekankan kepada suku da’a yang berada di Dusun Bambarano, untuk menggunakan hak pilihnya secara bijaksana dan bertanggung jawab.
“Memilihlah dengan mata hati, jangan menggunakan mata uang.Gunakan pemilu ini sebagai kedaulatan rakyat dalam menentukan nasib bangsa kita, dengan memilih calon pemimpin kita dengan hati nurani, bukan karena paksaan, money politic dan jangan golput,” harapnya. (74b*)
Komentar