2enam.com, Mamuju : Capres 01 Joko Widodo berikan klarifikasi terhadap tiga hoax yang menyeruak jika kembali terpilih jadi presiden.
Masing-masing penghapusan pendidikan agama, pelarangan adzan dan melegalkan pernikahan sesama jenis. Ketiganya dibantah mentah-mentah dalam kampanye akbar, di lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Kamis 28 Maret, petang tadi.
Menurut Jokowi, informasi hoax sengaja dibuat untuk menjatuhkannya. Padahal kata dia, itu menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Menjatuhkan lawan dengan menghalalkan segala cara.
“Ini ciri berpolitik yang tidak beretika. Tidak beradab dan tidak bertatakrama. Semua cara dihalalkan. Ini yang perlu kita sikapi bersama-sama,” tegas Jokowi di hadapan massa kampanye.
Dia melanjutkan, dirinya tak pernah mengintruksikan penghapusan pelajaran agama dalam sistem pendidikan. Sebaliknya, siapapun presiden terpilih, tak akan berani menghapus pendidikan agama di Indonesia.
“Itu fitnah. Tidak akan ada yang berani menghapus pendidikan agama. Itu tidak mungkin,” bantahnya.
Kata dia, penduduk Indonesia mayoritas muslim. Bahkan jadi negara berpenduduk muslin terbesar di dunia. Tak mungkin melarang warganya mengumandangkan adzan.
“Nanti kalau Jokowi menang adzan akan dilarang. Kalau Jokowi menang, pernikaha sejenis dilegalkan. Itu hoax. Ini perlu diluruskan,” pungkas capres petahana itu. (Saharuddin Nasrun/Red*)
Komentar