2enam.com, Mamuju : Polda Sulbar mempertontonkan sebuah tindakan simulasi pengamana Pemilu, yang mana para pelaku kerusuhan sudah masuk dalam kategori anarkis bahkan menjurus ke aksi radikal.
Simulasi yang digelar oleh Polda Sulbar di depan Makodim 1418 Mamuju tersebut, memperlihatkan bagaimana penanganan yang dilakukan oleh pihak kemananan dalam hal ini personil TNI-Polri dalam menghadapi aksi kerusuhan yang awalnya dilakukan sekelompok warga di Tempat Pemilihan Suara (TPS).
Setalah itu, aksi berlanjut ketika pihak KPU telah mengumumkan hasil Pemilu, dimana hasil yang dikeluarkan oleh KPU dinilai berpihak kepada salah seorang calon.
Warga pun melakukan aksi demonstrasi yang awalnya damai dengan menyoroti masalah profesionalisme pihak KPU, namun lama kelamaan aksi menjurus ketindakan anarkis, sehingga pengamanan pun ditingkatkan oleh pihak keamanan.
Puncak dari simulasi tersebut ketika massa aksi yang sudah menjurus radikal meledakkan sebuah bom di sebuah objek vital dan pihak keamanan sudah mempersiapkan pasukan khusus untuk menanggulangi ledakan bom tersebut.
Wakapolda Sulbar, Kombel Pol Endi Sutendi yang ditemui usai simulasi mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan personil dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dapat mengacaukan Pemilu.
“Simulasi ini untuk melatih kesiapan-kesiapan personil dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu baik untuk Pilpres maupun Pileg yang akan datang,” kata Wakapolda, Jumat (22/03/19).
Lanjut Wakapolda, dalam simulasi yang dilakukan terdapat berbagai macam skenario gangguan yang tidak menutup kemungkinan terjadi saat pelaksanaan Pemilu,
“Jadi kalau skenario itu terjadi, kita sudah siap menghadapinya. Itu sebagai gambaran situasi yang terjadi. Dimana mulai dari pengamanan TPS kita siap, juga untuk personil-personil pengamanan lainnya yang preventif-preventif maupun tindakan-tindakan lainnya seperti kelacauan, kerusuhan bahkan yang radikal kita sudah siap sepenuhnya,” ujar Wakapolda.
Dalam simulasi kata Wakapolda diikuti oleh pihak Polri maupun TNI, sebab pengamanan merupakan kunci suksesnya Pemilu, sehingga dapat berjalan aman, damai dan lancar.
“Intinya perlu partisipasi semua pihak,” pungkas Wakapolda. (74b*)
Komentar