2enam.com, Mamuju : Mufidah Jusuf Kalla membuka langsung Sinergi Program Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Tim Penggerak PKK 2019 di Ballroom d’Maleo Hotel Mamuju, Selasa (19/03/19).
Acara tersebut dihadiri oleh 404 pelaku koperasi dan UMKM yang ada di Sulbar, serta turut dihadiri pelaku UMKM dari wilayah Sulawesi Tengah yang kemarin terdampak bencana alam, yakni Palu, Sigi dan Donggala.
Dalam sambutannya, istri dari Wakil Presiden Jusuf Kalla itu mengatakan, saat ini industri kerajinan berkembang secara pesat di seluruh pelosok nusantara.
“Mengingat bahan baku banyak tersedia, maka pertumbuhan industri sangat pesat dan tumbuh sangat bervareasi dari skala mikro, kecil, sampai skala menengah atas, dan berbagai kendala masih dihadapi terutama dalam hal permodalan, pemasaran, teknik produksi dan lainnya,” ujar Ibu Mufidah.
Lanjut Mufidah, sementara persaingan di pasar global semakin ketat, oleh karena itu diperlukan upaya-upaya nyata untuk mendorong para perajin agar lebih giat lagi, agar dapat bersaing.
Untuk Sulbar sendiri, Mufidah berpendapat, masih perlu dilakukan pengembangan Usaha Micro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat bersaing.
“Perlunya pengembangan UMKM di Sulbar, mengingat banyaknya potensi yang dapat dikembangkan di Sulbar seperti tenun, karajinan kayu dan lain-lain,” tutur Ibu Mufidah.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulbar, Andi Ruskati Ali Baal mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Dekranas 2019 di Bumi Malaqbi.
“Saya mengucapkan terima kasih, karena telah memilih Sulbar sebagai tempat pelaksanaan Dekranas 2019. Kedepannya kami akan terus melakukan bimbingan dan pengembangan bagi para pelaku koperasi dan UMKM di Sulbar,” jelas Andi Ruskati.
Ditempat yang sama, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, Dekranas hadir untuk menjaga dan mengembangkan kerajinan lokal sebagai warisan terdahulu yang perlu dilestarikan.
Menurut Ali Baal, Sulbar memiliki potensi kerajinan yang tersebar di seluruh kabupaten yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan yang berkualitas ekspor.
“Beberapa diantaranya adalah produk tenun dan anyaman. Tentunya hal itu tidak terlepas dari peran dekranasda dalam menciptakan perajin dan pelaku usaha yang memiliki kreatifitas tinggi selain peran dari pemerintah,” pungkas Ali Baal. (74b*)
Komentar