2enam.com, Mamuju : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene tengah merancang sebuah peraturan berupa penggunaan pakaiaan dinas yang terbuat dari Sutra Mandar bagi para Aparatur Sipir Negara (ASN).
Sekertaris Daerah (Sekda) Pemkab Majene, Andi Syukri Tammalele mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk mengembangkan dan mempromosikan usaha kerajinan sutra Mandar.
Karena menurutnya, di Sulbar ini, banyak tempat produksi sutra Mandar yang bisa dijadikan sebagai sumber bahan baku utama dari pakaian dinas sutra Mandar seperti di daerah Karama.
“Jadi kita di Tanah Mandar (Sulbar) khususnya di Majene, perlu kita kembangkan sutra Mandar sekarang ini, seperti baju yang saya pakai ini,” kata Syukri yang ditemui disela-sala pameran UMKM di d’Maleo Hotel Mamuju, Selasa (19/03/19).
“Di Majene kita nanti usulkan kepada Pemkab, kira-kira bisa diwajibkan juga itu pakai sutra Mandar pada hari-hari tertentu,” sambungnya.
Oleh karenanya, saat ini Pemkab Majene sedang serius membahas terkait penggunaan sutra Mandar sebagai pakaian dinas.
“Dirapatkan khusus, kita bicarakan itu penggunaan sutra Mandar, motifnya seperti apa, warnanya seperti apa, itu nanti keputusan rapat, apakah hijau dicampur warna merah, bervareasi atau kah model kotak,” ujar Syukri.
Nantinya, setalah disepakati seperti apa model dari sutra Mandar yang akan digunakan sebagai pakaian dinas, barulah akan disampaikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dilaksanakan.
“Nanti hasil rapat itu, kita sampaikan kepada OPD terkait penggunaan sutra mandar, apakah hari Kamia atau hari Jumat penggunaannya dan bagaimana modelnya,” tutup Syukri. (74b*)
Komentar