2enam.com, Mamuju : Kunjungan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Ali Baal Masdar (ABM) beserta rombongan ke Dubai Uni Emirat Arab bukan sekedar jalan-jalan saja, sebagaimana stigma yang berkembang di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ali Baal saat melakukan konfrensi pers pasca kepulangannya bersama rombongan dari negeri para taipan tersebut di kantornya, Senin (25/02/19).
Dimana berdasarkan pengakuan Ali Baal kunjungan mereka memang tidak tercantum dalam APBD, namun kunjungan tersebut berdasarkan undangan dari ARJ Holding LLC yang merupakan sebuah perusahaan internasional.
“Jadi kita bukan kesana jalan-jalan. Kita juga tidak menggunakan dana APBD karena kita kesana difasilitasi oleh mereka dan semua disediakan. Kita kesana untuk mempresentasikan potensi-potensi yang ada di Sulbar,” ungkap Ali Baal.
Kepala Biro Tata Pemerintah, Abdul Wahab Hasan Sulur yang mendampingi gubernur mengatakan, kunjungan ke Dubai dilakukan pasca pertemuan dengan ARJ Holding LLC pada 18 November 2018 di Jakarta.
“Ini merupakan perusahaan multi internasional yang bergerak di bidang infrastruktur, perdangan, argo kultur, pariwisata dan sumber daya mineral. Setelah pembicaraan itu, akhirnya kita di undang kesana (Dubai),” ujar Wahab.
Tindak lanjut dari pertemuan itu, kata dia, pihak ARJ Holding LLC mengundang pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ke Dubai Uni Emirates Arab untuk bertemu dengan jajaran direksi ARJ Holding LLC dan minta perusahaan.
“Kunjungan kita ini juga mendapat izin atau persetujuan dari Kementerian Sekretariat Negara,” ucapnya.
Lanjut Wahab, di Dubai mereka malakukan persentase potensi-potensi Sulawesi Barat, sehingga dapat dilirik oleh investor untuk masuk berinvestasi di Sulawesi Barat.
“Bahkan pihak kedutaan dan konsulat jenderal lebih duluan berkunjungan ke ARJ untuk memastikan kunjungan kita kesana,” ujarnya.
Wahab mengungkapkan, potensi pertama yang dipaparkan adalah sumber daya energi dan mineral yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Barat.
“Bahkan pihak Dubai telah berencana membangun penampungan bahan bakar terapung. Rencananya akan dibangun di kawasan ekonomi khusus, Belang-belang, Mamuju,” ujarnya.
Pontensi kedua yang dipaparkan oleh Sulawesi Barat kepada investor di Dubai, adalah potensi perikanan dan agro kultur.
“Yang akan menjadi prioritas itu adalah pembangunan pabrik ikan tuna untuk keperluan inpor dan ekspor. Lokasi rencananya di Kecamatan Kalukku, dan akan tegrasikan dengan Bandara Tampa Padang,” katanya.
Pontensi ketiga yang diperkenalkan adalah, perhubungan dan pariwisata. Ia mengatakan, Dubai sangat tertarik setelah dilakukan persentase.
“Bahkan disana diperkenalkan di hotel. Sehingga pengunjung yang datang semua melihat,” kata Wahab.
Untuk investasi di bidang perhubungan, adalah rencana pembangunan Bandar Udara di Kabupaten Polman yang terintegrasi dengan pelabuhan Silopo dan beberapa destinasi wisata bahari di Polman.
“Kita juga perkenalkan wisata bahari di Pulau Karampuang. Kita tampilkan foto-foto bawah laut, sampai mereka sangat takjub dengan pemandangan bawah laut Pulau Karampuang, katanya tidak sama di tempat lain,” tutup Wahab.(74b*)
Komentar