Copot Kepala Dusun di Mimbar Masjid, Kades Lara Banjir Sorotan

2enam.com, Mateng : Warga Desa Lara menilai sikap Kepala Desa Lara, Ahmad Syam memecat Kepala Dusun Anggaleha, di mimbar masjid tak beretika.

Pemecatan Kepala Dusun Anggaleha, Jabal Nur dilakukan usai salat Jumat, di Desa Lara, Kecamatan Karossa, Jumat 11 Januari, lalu.

Warga menilai pemecatan itu tak sesuai prosedur dan tak bermoral. Betapa tidak, kades tak meminta pertimbangan Badan Permusyawatan Desa (BPD), tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh agama, sebelum melakukan pemecatan. Ditambah lagi dilakukan di masjid. Tindakan itu dinilai melanggar norma dan adat istiadat. Sekaligus melecehkan kepala dusun di depan umum.

“Sebelumnya tidak ada musyawarah terkait pemecatan itu. Kades tiba-tiba berbicara di atas mimbar masjid dan memecat kepala dusun. Ini kan tidak beretika. Harusnya dilakukan di kantor. Itu pun jelas alasan dan SK-nya,” geram Ikhsan, Senin 21 Januari.

Menurut Ikhsan, kondisi itu bukan pertama kali terjadi. Telah banyak perangkat desa yang diangkat dan diberhentikan sepihak alias tanpa musyawarah terlebih dulu.

“Sudah banyak terjadi pak. Bahkan Kapolsek dan camat sendiri memberikan teguran karena tidak sesuai prosedur, tapi tetap dilakukan,” sebutnya.

Ketua BPD Desa Lara, Suardi mengaku tak dilibatkan dalam proses pemecatan itu. Tak hanya kepala dusun, pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa pun tak pernah meminta pertimbangan BPD.

“Kades tidak pernah melakukan komunikasi ke saya, tidak pernah. Kami memang tak pernah dilibatkan. Saya pun tidak tahu kalau akan ada pemecatan ini. Baru saya ketahui setelah kades mengumumkan di masjid,” ungkap Suardi.

Suardi mengaku akan segera mengundang kades dan kepala dusun yang dipecat. Agenda pemanggilan itu untuk menelisik polemik pemecatan yang tak sesuai prosedur.

“Setelah kami rapat internal. Kami segera kami panggil untuk klarifikasi. Termasuk meminta SK pemberhentian dan berita acara,” terangnya.

Sekretaris Desa Lara, Komeni membenarkan pemecatan itu. Meski begitu, ia pun tak tahu menahu soal agenda pemecatan tersebut. Komeni mengetahui terjadi pemecatan setelah mendapat kabar dari warga.

“Betul pak (ada pemecatan, red). Tapi di internal desa tidak ada dibahas sama sekali. Tiba-tiba saja dipecat,” beber Komeni.

Saat hendak melakukan konfirmasi kepada Kades Lara, Ahmad Syam melalui sambungan telepon, Pukul 18.19 Wita dan Pukul 18.20 Wita, bersangkutan belum merespon. Kembali dihubungi Pukul 18.39 Wita, nomor telepon bersangkutan tidak aktif.

Reporter Saharuddin Nasrun

 

Komentar