2enam.con, Mamuju : September 2018 terjadi penurunan persentasi kemiskinan di Sulawesi Barat 0,02 persen jika dibandikan dengan bulan Maret 2018, Namun secara absolut justru mengalami penambahan 1,05 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2018.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Sulbar, Win Rizal saat press release di kantornya, Selasa (15/01/19).
“Penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan September 2018 mencapai 11,22 persen atau 152,83 ribu orang. Sementara kondisi Maret sebesar 11,25 persen atau 151,78 ribu orang,” kata Win Rizal.
Menurut Win Rizal, kejadian ini merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dikaji, karena disatu sisi menurun, namun disisi yang lain meningkat.
“Kemiskinan turun, tapi jumlah penduduk total naik, artinya ada orang masuk di Sulbar. Nah, ini yang menarik untuk disikapi, memastikan apa benar orang-orang yang masuk di Sulbar ini, adalah orang-orang yang dibawah garis kemiskinan,” ujarnya.
Hal ini mengapa perlu disikapi, karena Win Rizal berpendapat, program penanggulangan kemiskinan sudah digalakkan, tapi dengan adanya program transmigrasi yang masuk ke Sulbar, penduduk tersebut belum terkena, sehingga penduduk miskin tidak turun.
Win Rizal juga mengatakan, hal tersebut sepertinya disebabkan karena Sulbar adalah salah satu daerah sasaran transmigrasi di Indonesia. Namun, kebanyakan yang bermigrasi adalah orang yang taraf hidupnya di bawah garis kemiskinan.
Namun secara umum menurut Win Rizal, jika sesuai dengan teori ekonomi, kalau seandainya kemiskinannya menurun, tentu akan diikuti penurunan ketimpangan.
“Kalau kemiskinan menurun, artinya pendapatan meningkat. Sehingga yang kaya dan miskin jaraknya tidak terlalu jauh,” tutup Win Rizal. (74b*)
Komentar