2enam.com, Mamuju : Forum Corporate Social Sulbar (FCSR Sulbar) Menggelar Seminar Nasional yang di rangkaikan dengan Pengukuhan pengurus Baru,Pemberian Award Peduli CSR 2018 Kepada Badan Usaha dan Media partnership serta Pameran produk berbasis UMKM hasil binaan forum CSR Sulawesi Barat di ruang pola kantor Gubernur sulbar 14 Desember 2018,esok.
Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Asrul Abu menerangkan bahwa, ada hal menarik dari pelaksanaan kegiatan Seminar Kali ini yakni di rangkaikan pameran produk Binaan FCSR sulbar berbasis UMKM sebagai salah satu upaya pembinaan kepada seluruh binaan FCSR Sulbar dalam mengembangkan usahanya melalui bantuan dana CSR di Sulawesi Barat.”ujar Asrul.
Salah satu Produk yang di Pamerkan adalah Usaha Kreatif Kopi Mandar “Cap Maraqdia ” kopi yang di produksi dengan bahan Kopi Lokal Mandar memiliki cita rasa dan khas tersendiri olahan kopi mandar cap Maraqdia ini berasal dari biji kopi yang tersebar di 6 Kecamatan daerah Polewali mandar (Tapango,Anreapi,Bulo,Tutar,Luyo dan matanga). CEO kopi Maraqdia Zulfihadi menjelaskan bahwa Kopi Maraqdia ini sudah sangat terkenal sampai mancanegara ,pada Acara Bussines Meeting 2018 di Azerbaijan Kopi Maraqdia Turut hadir dalam kegiatan Expo tsb. Hal ini akan terus kami kembangkan apalagi Sulawesi Barat sangat terkenal sebagai Salah satu daerah penghasil Kopi Terbaik Nusantara.”papar Zul.
Ketua Forum CSR Sulbar,Naharuddin mengatakan saat ini FCSR Sulbar terus fokus mengupayakan dan mendorong pelaku UMKM untuk tumbuh dan mengembangkan usaha demi kesejahteraan sosial dan FCSR akan mengambil peran dalam membantu pemerintah daerah sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan di Sulawesi Barat.”pungkas Nahar.
Sementara itu Salah satu Praktisi di Bidang Social Welfare di Sulbar ,Suyuti Marzuki mengatakan bahwa, Pengelolaan dana CSR harus memiliki out put yang jelas sehingga nantinya benar-benar pengeloaan dana CSR ini tepat sasaran sehingga mendatangkan konstribusi positif bagi pemerintah daerah.”beber Suyuti.
Pemanfaatan program CSR tentunya akan sangat berarti dalam menutupi minimnya anggaran daerah terutama anggaran yang berdampak langsung kepada masyarakat.”Terang Suyuti.(***)
Komentar