2enam.com, Mamuju : Ratusan Perawat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia (GNPHI) Kabupaten Mamuju menggelar aksi unjuk rasa menuntut kejelasan status dan kesejahteraan mereka di Kantor Bupati Mamuju, Kamis (06/12/18).
Anjas Korlap Aksi mengatakan, bertahun-tahun mereka mengabdi kepada masyarakat namun apa yang mereka terima selama ini tidaklah sepadan
“Kami telah bertahun-tahun mengabdi untuk masyyarakat, kami juga yang rela dan ikhlas merawat pasien 24 jam bahkan lebih, namun gaji kami tidak sepadan dengan resiko luar biasa yang kami hadapi,” katanya.
Lanjut Anjas, pekerjaan yang perawat lakukan pekerjaan suatu yang mudah, sebab yang mereka hadapi adalah nyawa seseorang pasien yang bukan sebuah benda mati.
“Adapun aksi ini adalah bentuk keritikan kami terhadap kebijakan pemerintah daerah yang tidak pernah melihat dan merasakan apa yang kami rasakan sebagai perawat,” ujarnya.
Bahkan Anjas mengeluarkan suatu statemen yang keras mengenai pekerjaan mereka yang ia nilai tak lebih merupakan suatu perbudakan.
“Perawat merupakan perbudakan modern, kami juga ingin sejahtera,” tegasnya.
Adapun tuntutan dari GNPHI
1. Pemkab Mamuju harus memperjelas status perawat, tenaga sukarela dan kontrak.
2. DPRD dan Pemkab Mamuju harus memberikan upah layak bagi perawat sesuai dengan UMK.
3. Moratoriun penerimaan tenaga honorer perawat dalam bentuk apapun.
(74b*)
Komentar