2enam.com, Mamuju : Panwaslu Kecamatan Sampaga menggelar Forum Group Discussin (FGD) guna meningkatkan partisipatif masyarakat dalam bentuk pengawasan penyelenggaraan Pemilu.
Ketua Panwaslu Kecamatan Sampaga Hery Hardiansyah mengatakan, FGD ini sangat penting bagi masyarakat.
“Peran serta masyarakat, pemuda dan mahasiswa sangat kami butuhkan untuk mengawal penyelenggaraan Pemilu kedepan,”
Sementara itu anggota KPU Mamuju Divisi Teknis dan Penyelenggaraan, Asriani yang menjadi pemateri awal dalam FGD kali ini mengatakan, Pemilu 2019 merupakan Pemilu yang bisa dikatakan paling ribet.
“Pemilu kali ini merupakan Pemilu yang mungkin paling ribet karena semua sistem, mulai dari teknis penyelenggaraan, pengolahan data untuk pemilihnya itu diolah dengan sistem,” katanya.
Apa lagi menurut Asriani, nantinya masyarakat yang bisa menyalurkan hak pilihnya, hanya masyarakat yang sudah memiliki KTP Elektronik.
“Dan syarat untuk menjadi pemilih yang menyalurkan hak suara nantinya adalah yang berKTP Elektronik, itu adalah syarat wajibnya, jika tidak memiliki tidak ada diberikan hak pilihnya,” jelasnya.
Bukan hanya persolah KTP Elektronik saja, banyaknya kertas suara yang akan dipilih juga bisa memperibet Pemilu kali ini menurut Asriani.
“Maka dari itu kita selalu melakukan proses penyampaian informasi tentang tahapan dan program penyelanggaraan pemilihan dengan cari sosialisasi kepada masyarakat termasuk FGD kali ini,” ujarnya.
Asriani menuturkan, sangat penting agar masyarakat bisa memahami terkait tata cara penyelenggaraan Pemilu kali ini.
“Jika kita tidak gencar sosialisasi kepada masyarakat, akan ada celah yang dibuat oleh oknum tertentu yang bisa mengakibatkan caos dalam pelaksanaan Pemilu,” tuturnya.
Lanjut Asriani, sosialisasi juga penting untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya Pemilu.
“Juga untuk menanamkan kesadaran, pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat pentingnya sebuah Pemilu dalam negara demokrasi,” pungkasnya.(74b*)
Komentar