
2enam.com, Mamuju : Pemenang lomba baca puisi, resensi buku dan cipta cerpen, di kemah literasi diseleksi ketat para dewan juri, Minggu 25 November.
Ketiga lomba diikuti 150 peserta dan melahirkan 18 pemenang. Masing-masing enam pemenang dari setiap lomba. Lomba baca puisi dimenangkan oleh Gugun Gunawan, Meliana Wijaya, Ari Pustaka, Dwi Fitriani, Ruqayyah Salimah dan Sri Kasnila.
Sementara lomba cipta cerpen diperoleh Rahmawati, Gusmalinda, Annisa Nur Fradilla, Aresky, Winka Despri dan Dini Aminarti. Khusus resensi buku dimenangkan oleh Fahri Ramadhan, Miftahul Reskiani, Noldi, Nur Amin, Halik dan Maya Nirwana.
“Setiap peserta mendapat hadiah uang tunai dengan total Rp 12,6 juta. Mereka juga mendapat tropi dan piagam penghargaan,” ujar Ketua Panitia, Fauzan Basir.
Menurut lelaki yang juga menjabat sebagai Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Mamuju itu, lomba yang digelar berlangsung alot. Betapa tidak, semua peserta mengikuti semua lomba. Akibatnya, lomba puisi berlangsung sehari. Demikian resensi dan cipta cerpen.
“Idealnya satu peserta wajib mengikuti satu lomba. Tapi ternyata semua peserta ikut ketiganya. Meski harus bekerjakeras, tapi di sisi lain kami sangat mengapresiasi, karena mereka sangat semangat mengikuti lomba,” sebutnya.
Terkait kualitas para pemenang, Fauzan tak meragukan hal itu. Kata dia, dewan juri yang menilai karya mereka sangat kompeten dan profesional. Mereka merupakan para penulis berbakat skala nasional dan lokal. Juri lomba baca puisi diisi penulis kenamaan, Yanuardi Syakur, penulis buku Adi Arwan Alimin, Sekretaris DPKD Mamuju, Muhtar Mudo, akademisi Yolanda Sirappa dan penulis puisi serta sajak Syafri Aripuddin Masser. Sementara tim juri cipta cerpen dan resensi buku diisi penulis novel best seller 2018 Sabda Luka S Gegge Mappangewa, Ketua FLP Sulbar Mira Pasolong dan penggiat literasi Saharuddin Nasrun.
“Jurinya sangat selektif. Bahkan usai lomba, mereka berembuk hingga malam untuk menetapkan pemenang karya terbaik,” tandas Fauzan.
S Gegge Mappangewa selaku juri sangat mengapresiasi semangat peserta dalam menulis. Meski demikian, ia tetap selektif menentukan pemenang.
“Sangat selektif. Utamanya saat memberi nilai bagi peserta lomba, karena yang dinilai karyanya,” sebut Gengge.
Sementara Adi Arwan Alimin mengaku baru kali ini menjadi juri dalam baca lomba baca puisi dengan durasi terlama. Meski demikian, ia tetap mengapresiasi peserta lantaran banyak peserta yang berkualitas dalam deklamasi puisi.
“Baru kali ini saya menjadi juri baca puisi dengan durasi waktu yang sangat lama. Pesertanya sangat banyak. Tapi saya bersyukur, ternyata banyak generasi muda berbakat dalam hal berpuisi,” imbuh Adi.
Komentar