2enam.com, Mamuju – Jembatan penyebrangan yang menghubungkan di Dusun Taparia, Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang di Mamuju ambruk akibat diterpa luapan air pada Sabtu 13 Oktober 2018 Malam.
Dimana jembatan tersebut menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat. Luapan air terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Sabtu siang hingga Minggu dini hari di daerah tersebut, yang mengakibatkan debit air meluap dan menghantam badan jembatan sehingga ambruk.
Pasca ambruknya jembatan penghubung tersebut warga sekitar bergotong royong untuk membuat jembatan darurat yang dapat dilalui warga, karena jembatan itu merupakan akses penghubung terdekat untuk kedua kecamatan.
Ardi salah seorang warga mengatakan, demi mobilisasi warga kedua kecamatan maka dibangunlah jembatan darurat.
“Akibat jembatan penghubung Tapalang ke Tapalang Barat tidak bisa dilalui, sehingga masyarakat berinisiatif membuat jembatan darurat,” katanya, Minggu (14/10/18).
Lanjut Ardi, pada saat jembatan ambruk juga memakan korban, karena sebuah kendaraan roda empat (mobil) ikut terprosok, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Ardi menjelaskan, jika harus melalui jalan memutar, maka warga akan menempuh jarak yang lebih jauh lagi untuk ke Kecamatan Tapalang atau Tapalang Barat.
“Jika harus mememutar akan sangat jauh bagi masyarakat di Tapalang Barat untuk ke Tapalang, karena harus melalui jalan yang melewati Sumare di Kecamatan Simboro yang kurang lebih 30 KM dan jalannya juga masih berupa jalan berbatu,” jelasnya.
Oleh karena itu menurut Ardi, tidak ada jalan lain bagi masyarakat selain membuat jembatan darurat yang menghubungkan kedua kecamatan. (74b*)
Komentar