2enam.com, Mamuju : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan ekspor perdanan hasil perikanan berupa Ikan Terbang (Tuing-tuing) yang diasapi sebanyak 10 ton ke Jepang.
Ekspor perdana diprakarsai oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Mamuju bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar dengan menggandeng CV. Sakura Prima salah satu Unit Pengelolaan (UP) hasil perikanan yang berpusat di Kabupaten Majene.
Pelepasan ekspor perdana tersebut ditandai dengan pemecahan kendi oleh Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar di halaman kantor Gubernur Sulbar, Sabtu (22/09/18).
Gubernur Sulbar yang ditemui oleh awak media setelah pelepasan mengatakan, setelah ekspor perdana Ikan Tuing-tuing ini, akan diikuti komoditi lainnya.
“Tadi kita saksikan langsung ekspor perdana Ikan Tuing-tuing ke Jepang hari ini, Inshaa Allah dalam waktu dekat akan kita ekspor lagi cumi-cumi dan gurita, kemudian berikutnya adalah kepiting,” katanya.
ABM juga berharap, ekspor perdana ini memiliki dampak terhadap terbuka lapangan kerja di Sulbar.
“Harapan saya agar betul-betul para nelayan ini termotivasi untuk bekerja dengan baik. Supaya di Sulbar ini bisa terbuka lapangan kerja dan hasil laut Sulbar bisa dinikmati di internasional,” harapnya.
Namun ABM berpesan agar para nelayan dalam mengeksplorasi laut kita dapat dilakukan dengan baik, tanpa merusak biota laut, agar betul-betul hasil laut Sulbar dapat nikmati lebih lama lagi.
Sementar itu, Dr. Ir. Rina, M.Si Kepala (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI yang turut hadir dalam acara pelepasan ekspor perna tersebut mengatakan, ekspor komoditi perikanan ini merupakan progran dari KKP RI.
“Ini merupakan program yang kami kejar selalu, kami berusaha sebanyak mungkin setiap provinsi bisa mengekspor. Karena itu amanat pemerintah untuk memperlancar ekspor dengan catatan kualitas yang kita ekspor itu diakui dengan negara penerima,” kata Dr. Rina.
Lanjut Dr. Rina, pihaknya juga bertugas dalam memberikan sertifikat sebelum sebuah komoditi perikanan diekspor.
“Kami bertugas untuk menjaga itu dan memberi sertifikat bahwa produk itu layak dan setara untuk kebutuhan ekspor,” jelasnya.
Pihak BKIPM juga akan tetap mengawasi dalam proses penyedian bahan ekspor, jangan sampai dalam penyediannya terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan.
“Kita mempunya petugas disini (BKIPM Mamuju), kita tetap menginginkan ada keberlanjutan dari komoditi dan biota laut, sebab ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar,” pungkasnya.
Kepala DKP Sulbar, Parman Parakkasi mengatakan, ekspor perdana ini Sulbar sudah siapkan 20 ton Ikan Tuing-tuing.
“Untuk pengiriman perdana ini sudah siap stop 20 ton, namun tahap pertama 10 ton dahulu yang kita kirimkan. Dimana semua unsur legalitas dan legalisasi dari ekspor ini dari sumber-sumber sudah dikeluarkan,” pungkasnya. (74b*)
Komentar