2enam.com, Mamuju : Berdasarkan data Perwakilan BkkbN Provinsi Sulbar, Kabupaten Polman merupakan yang terendah pengguna KB Baru Per Mix Kontrasepsi jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Dra. Hj. Andi Ritamariani Basharu, M.Pd saat menggelar konferensi pers di kantornya, Selasa (31/07/18).
“Target dan capaian KB baru Per Mix Kontrasepsi se-Sulbar sebanyak 34,320 peserta dan yang baru tercapai mulai dari bulan Januari hingga Juni 2018 sebanyak 35,90 persen. Dimana angka tertinggi pengguna baru berasal dari Kabupaten Mamuju 51,20 persen, kemudian Majene 50,13 persen, Mamasa 47,63 persen, Pasangkayu 35,68 persen, Mamuju Tengah 25,11 persen, dan terakhir Polman 24,93 persen,” paparnya.
Rita juga mengatakan, penyebab utama rendahnya penggunaan KB di Polman adalah kurangnya tenaga penyuluh.
“Salah satu penyebabnya karena jumlah petugas penyuluh kami yang sangat minim. Hanya sebanyak 19 orang dan menangani 167 desa. Padahal idealnya satu orang menangani satu sampai dua desa,” ungkapnya.
Rita kemudian menjelaskan, Kabupaten Mamasa menjadi kabulaten yang paling aktif sebagai peserta KB Per Mix.
“Capaian Peserta KB Aktif Per Mix Kontrasepsi Per Kabupaten (PA) Sampai Bulan Juni 2018 tertinggi adalah Kabupaten Mamasa sebanyak 127,00 persen, kemudian Kabupaten Pasangkayu 119,97 persen, Kabupaten Majene 111,70, Kabupaten Mamuju 110,65, Kabupaten Polman 105,66 persen, dan Kabupaten Mamuju Tengah merupakan daerah terendah dengan jumlah 105,24 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Rita menuturkan, tingginya pengguna aktif KB di Mamasa karena mereka selalu meminta untuk diperhatikan.
“Kategori pengguna KB baru, itu jika baru bulan ini menggunakan alat kontrasepsi. Sementara pengguna KB aktif itu sudah lewat satu bulan. Kemudian kenapa Kabupaten Mamasa merupakan kabupaten tertinggi pengguna aktif alat kotrasepsi, itu karena masyarakat disana selalu meminta untuk diperhatikan,” pungkasnya.(74b*)

 
																				









Komentar