2enam.com, Mamuju : Masih tingginya angka pengidap Stroke di wilayah Sulawesi Barat menjadi atensi khusus Pemerintah daerah dalam mempersiapkan fasilitas sarana maupun prasarana pendukung fasilitas kesehatan terkait hal itu.
Olehnya, Pemprov Sulbar bersama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) membangun kerjasama yang dimulai dengan pertemuan Seminar Telusur dalam rangka persiapan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat di ruang rapat RS Regional, Selasa, 24 Juli 2018.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar berharap pertemuan tersebut dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil sehingga dapat menakan laju angka pengidap strike diwilayah Sulbar nantinya.
“Saya harapkan kerjasama ini secepatnya diwujudkan. Kami sangat berkeinginan melihat masyarakat kita di Sulbar semua sehat, jadi kami terus memikirkan bagaimana percepatan-percepatan rumah sakit ini bisa menjadi BLUD. Untuk teknisnya akan diatur oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit itu sendiri. Nantinya sumber daya manusia yang telah mahir dan cakap disini akan ke daerah-daerah juga untuk berbagi bersama tenaga medis yang ada di kabupaten. Jadi tahap per tahap,” kata Ali Baal Masdar
Nantinya kerjasama tersebut meliputi pembangunan sistem, memperbaiki sumber daya manusia dan melengkapi sarana, prasarana dan alat kesehatan di Rumah Sakit Regional Sulbar. Ali Baal juga menghimbau manajemen rumah sakit untuk mengelola keuangan rumah sakit dengan baik, serta saling membantu mewujudkan keinginan bersama, saling pengertian atas masalah yang ada, profesionalisme dengan menggunakan asas pemerataan yang berkeadilan.
“Kami tidak akan meninggalkan rumah sakit ini sebelum bisa berdiri sendiri. Mari bersama-sama merawat dan mematangkan perencanaan rumah sakit menuju Sulbar yang maju. Setiap peralatan yang dibeli harus terkordinasi dengan komite medik, dokter juga harus menjelaskan dengan baik apa yang dibutuhkan. Dan untuk pengelola, tolong disaring betul petugas medis seperti perawat, bidan atau petugas yang lain untuk bekerja disini, jangan asal memilih,” tambahnya.
Sementara itu Direktur RSPON, Mursyid Bustami dalam kesempatan itu mengungkapkan, RSPON sebagai pembina 144 rumah sakit di Indonesia termasuk RSUD Regional dan RSUD Polewali menugaskan rumah sakit tersebut untuk meningkatkan layanan khusus penyakit stroke, karena Sulbar termasuk lima besar dengan kejadian stroke terbanyak di Indonesia.
“Dari hasil telusuran kami, peralatan dan dokter sudah ada, perawat dan dokter lain juga sudah ada, namun kita ingin membangun sebuah sistem. Kita harus melatih petugas disini agar betul-betul mahir menangani penyakit stroke, ini yang perlu dilakukan. Bagaimana Mekanismenya nanti kita atur dulu MoUnya bersama pak Gubernur. Entah itu mungkin kami kesini secara bertahap atau petugas disini yang akan ke Jakarta untuk dilatih secara bertahap juga,” ucap Mursyid. (b4l*)
Komentar