2enam.com, Mamuju – Rombongan Direktorat Jendral Bina Pelayanan Kesehatan (Ditjen Bina Yankes) melakukan pertemuan tertutup dengan menajemen serta dokter spesialis yang masih bertahan di RSUD Regional Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (04/01/18).
Dalam pertemuan rombongan Ditjen Bina Yankes tersebut tidak mengikut sertakan Direktur RSUD Regional Sulbar serta pejabat yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
Hal tersebut diakui oleh Kadis Kesehatan Sulbar dr. Ahmad Azis, M.Kes ketika di temui oleh awak media di RSUD Regional Sulbar.
“Artinya supaya murni, artinya murni informasi dari orang managemen dan dokter yang masih ada. Artinya jangan ikut Direktur, jangan ikut Kepala Dinas supaya mereka ngomong terbuka, karena rombongan yang datang ini orang-orang yang berpengalaman,” jelasnya.
“Dia mau cari akar masalah, kenapa bisa seperti ini, karena biasanya cuma 2 atau 3 dokter ini kenapa bisa sampai 17 dokter yang mengundurkan diri,” jelasnya lebih lanjut.
Pengunduran 17 dokter spesialis ini akan menimbulakan masalah bagi masyarakat jika membutuhkan pertolongan medis.
“Karena pengunduran diri 17 dokter ini akan jadi masalah bagi masyarakat jika tiba-tiba membutuhkan dokter spesialis untuk menangani, karena tidak semua dokter yang tinggal bisa menangani semua penyakit,” tuturnya
Lebih kanjut ia mengatakan jika kedatangan Ditjen Bina Yankes ke Sulbar untuk mencari tahu permasalahan dan menemukan solusi demi kepentingan masyarakat.
“Untuk itu pihak Ditjen datang menganalisa untuk mempertemukan dimana masalah sebenarnya, karena untuk mengganti 17 dokter itu tidak mudah, contoh kemarin saja 2 dokter mata sampai sekarang belum ada gantinya,” katanya.
“Makanya yang mau dicari itu masalahnya dan bagaimana solusinya, karena ujung-ujungnya untuk kepentingan masyarakat,” tutup Kadis Kesehatan Sulbar tersebut. (74b)
Komentar