2enam.com, Mamuju, Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) se-Nusantara, menggelar aksi demonstrasi di perapatan jalan Ahmad Kirang Mamuju, Senin [11/12].
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk menyikapi pembangunan mega proyek New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo D.I. Yogyakarta, yang dinilai massa aksi cacat peraturan dan perizinan.
“Tidak satupun klausa atau wasiat tentang membangunan bandara baru di kulon progo. Kita perlu ingat, Kulon Progo ini ditetapkan sebagai daerah rawan bencana alam. Ini merupakan kriminalisasi terhadap warga Kulon Progo yang memilih bertahan, justru mendapatkan tindakan represif dari aparat,” teriak Sugiarto Albert, selaku kordinator lapangan (korlap) aksi.
Dikawal oleh aparat keamanan dari Polres Mamuju, massa aksi secara bergantian menyampaikan orasi tuntutannya. Ia juga meminta agar pemerintah D.I. Yogyakarta, memperhatikan temuan peneliti pusat georeknologi, Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia, yang menemukan deposit tsunamidi dekat lokasi rencana pembangun NYIA.
Adapun poin tuntutan Solidaritas GMNI Mamuju se-Nusantara tersebut, diantaranya Distribusikan tanah untuk petani, Stop Kriminalisasi terhadap warga Kulon Progo, Hentikan Pembangunan NYIA, Ganti rugi lahan pertanian dan perumahan warga Kulon Progo yang telah digusur, dan meminta untuk merealisasikan Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960.(M12*)
Komentar