Gubernur Sulbar ; Giatkan Revitalisasi Budaya

Mamuju, Sulbar32 Dilihat

2enam.com, Mamuju, Memperingati HUT Polman ke-58, Pemkab Polewali Mandar menggelar festival budaya XIII yang dilaksanakan di Arena Sport Center Polewali Mandar, Senin, 4 Desember 2017

Peragaan karnaval dari turut 16 kecamatan memeriahkan festival budaya yang menjadi agenda rutin tahunan Pemkab Polewali Mandar. Itu bertujuan menumbuhkembangkan seni budaya di Polman, utamanya seni budaya mandar

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar yang menjadi pencetus festival budaya sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Polman sangat mengapresiasi Pemkab Polman yang terus melaksanakan kegiatan tersebut dari tahun ke tahun. Untuk itu, dirinya mengajak kepada semua dinas Pariwisata se-Sulbar terus menggali budaya-budaya yang ada, dan melestarikannya bersama-sama.

“Sekarang ini hampir semua negara mengembangkan budayanya, karena pintu gerbang pariwisata adalah budaya, yang harusnya terus berkembang seiring perkembangan dunia. Saya harapkan setiap kabupaten memiliki sanggar binaan, dan bersinergi dengan setiap kabupaten. Kalau kita bersinergi, lima tahun kedepan, budaya Sulbar juga akan semakin berkembang,” ungkap Ali.

Mantan Bupati Polman tersebut juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggiatkan revitalisasi budaya dengan nilai-nilai yang dapat mengakar di segala aspek kehidupan, dan dapat membuat masyarakat mandar semakin produktif, inovatif dan berdaya saing.

“Anak-anak muda harus terus kreatif dalam berinovasi, tetap menjaga dan melestarikan yang sudah ada. Mari mengembangkan tekhnologi dan tetap menjaga bahan baku, karena jangan sampai bahan baku semakin menipis, dan tekhnologi baru juga tidak ada,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan beberapa produksi-produksi lokal yang harus terus digiatkan di Sulbar, diantaranya layang-layang berbentuk sandeq, makanan tradisional jepa, tarian tradisional sayyang pattudu dan passayang-sayang di setiap kecamatan yang harus nampak asli tanpa modifikasi, begitu juga dengan keaslian sutera mandar, dan sekomandi dari Kalumpang.

“Semua ini harus di lestarikan, kalau bisa di museumkan pada museum kebudayaan agar anak cucu kita tau. Jangan biarkan anak cucu kita tidak paham tentang asal usul dan budaya mereka,”sebutnya.

Bupati Polewali mandar, Andi Ibrahim Masdar di tempat yang sama mengungkapkan, kegiatan tahunan tersebut dicetus pertama kali oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, dirinya hanya sebagai pelanjut.

“Kita harapkan pemprov dan pemkab. Pelaksanaan festival budaya kedepan diharapkan lebih meriah lagi dan menghadirkan berbagai macam budaya di Sulbar, dengan harapan tidak hanya diketahui dan dilihat oleh masyarakat Polman saja, tapi dari luar pun bisa melihat,”sebut Andi Ibrahim.

Untuk lebih mengenalkan kain sutera mandar yang telah mendapatkan hak cipta, lelaki sapaan AIM itu juga mengusulkan memakai kain sutera mandar setiap hari kerja , utamanya Kamis dan Jumat.

“Kain kita Sutera Mandar telah diakui nasional sebagai kain khas Mandar, mudah-mudahan kedepannya akan lebih berkembang lagi demi Sulbar yang Maju dan Malaqbi,” pungkasnya.

Beberapa rangkaian perlombaan yang ikut memeriahkan HUT kabupaten Polman tahun ini yaitu, Senin, 4 Desember dimeriahkan oleh lomba karnaval budaya 16 kecamatan di arena sport center, peragaan busana tomalolo tomakappa di Alun-alun Kantor Bupati dan pementasan alat musik oleh sanggar Beru-beru juga di Alun-alun Kantor Bupati. (HmsProvSulbar*)

Komentar