ABM ; Kerja Sesuai Bestek Tidak Mark Up dan Fiktif

Mamuju, Sulbar20 Dilihat

2enam.com, Mamuju, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar memanggil para Kepala Satker Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya, untuk mendengarkan Pemaparan Kebijakan Umum dan Strategi Pembangunan Keciptakaryaan serta Realisasi Program Satuan Kerja Bidang Cipta Karya T.A 2017 dan Rencana Program Satuan Kerja Bidang Cipta Karya T.A 2018 di Ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 20 November 2017.

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar pada rapat tersebut mengatakan, semua program dan kegiatan yang direncanakan pada rapat kordinasi tersebut harus disesuaikan dengan program Bappeda agar terselesaikan sesuai rencana.

“Kami ingin setiap pekerjaan harus saling kordinasi demi kelancaran prosesnya. Kami tidak ingin ada pekerjaan yang tidak selesai, pemerintah pusat pun inginkan seperti itu. Jadi kuncinya adalah kordinasi. Kordinasikan dan tuntaskan sesuai dengan yang direncanakan. Kerjakan sesuai bestek, jangan ada mark up dan fiktif,” tegas Ali Baal.

Gubernur dengan sapaan ABM tersebut menegaskan, beberapa infrastruktur yang perlu diprioritaskan pada pembangunan 2018, diantaranya beberapa jalan utama provinsi, bangunan air yang diperuntukkan bagi masyarakat, dan saluran drainase di beberapa titik di kabupaten Mamuju dan didepan pasar Tikke Kabupaten Mamuju Utara, serta pengoptimalan tempat pembuangan akhir (TPA) di Kabupaten Mamasa, Majene dan Mamuju Tengah.
“Target tiga tahun kedepan, jalan provinsi sebagai jalan strategis harus selesai. Mari kita tuntaskan, dan harus terkoneksi semua sehingga perekonomian masyarakat bisa meningkat. Ekonomi yang tinggi, peralatan, dan permodalan bisa dijangkau jika infrastruktur kita bagus, untuk itu mari membangun dengan tidak menghancurkan yang sudah ada. Setiap pembangunan harus mempunyai analisis dampak lingkungan hidup,” tambah ayah dua anak tersebut.

Lebih lanjut, Ali juga menegaskan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan bisa berubah dan bisa lebih maju lagi dalam membangun Sulbar.
“Saya ingin pemerintahan yang bersih dan modern. Jangan lupa setiap ada kegiatan pembangunan, usahakan ada pembinaan untuk masyarakat Sulbar, kewajiban saya untuk membina dan memajukan orang Sulbar,” sambungnya.
Kepada para Kepala Satker diminta jika terjadi kendala dalam proses pekerjaan, segera sampaikan kepada Pemerintah Provinsi untuk segera ditindaklanjuti

Kepala Bappeda, Junda Maulana yang juga hadir pada rapat kordinasi tersebut mengungkap, sebaiknya bidang Cipta Karya memprioritaskan beberapa program yang belum dapat dicapai sesuai dengan target dari pusat, juga beberapa program Keciptakaryaan dikoordinasikan ke beberapa lembaga terkait.
“Beberapa program juga disesuaikan dengan target RPJMD kita, juga direncanakan bagaimana kita mendukung capaian nasional yang notabene sama dengan mencapai terget RPJMD kita,” ungkap Junda.
Kepala Dinas Kehutanan, Fakhruddin Hade menyarankan agar beberapa hal terkait perizinan kawasan hutan, diurus setahun sebelum pelaksanaan program.
“Izin-izin seperti kawasan hutan, TPA dan rest area jangan sampai diurus pada tahun pelaksanaan programnya karena akan mengalami banyak kesulitan. Dan untuk pinjam pakai kawasan dibawah lima ha, proses perizinannya didelegasikan kepada Gubernur,” tandasnya.

Beberapa realisasi program Satuan Kerja (Satker) bidang Cipta Karya T.A 2017 diantaranya, Satker penataan bangunan dan lingkungan, untuk penataan kawasan Madatte Kabupaten Polman dan kawasan strategis Manakarra Kabupaten Mamuju telah mencapai 100 persen, fasilitasi percontohan ruang terbuka publik – revolusi mental di Kabupaten Mamuju dan Polman juga telah mencapai 100 persen, serta peningkatan kawasan pantai Pasangkayu mencapai 92,39 persen.
Untuk Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman, beberapa program yang telah dilaksanakan yaitu optimalisasi IPLT Kabupaten Mamuju dan pembangunan drainase lingkungan kota di Topoyo, Mamuju, Polewali dan Mamasa telah mencapai 100 persen serta lanjutan pembangunan TPA kabupaten Mamuju Tengah mencapai 84,67 persen.

Untuk Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman, beberapa program yang telah dilaksanakan adalah pembangunan Sanimas Desa Batuoge Kabupaten Matra, dengan capaian 81.65 persen, sedangkan Sanimas di Desa Pangale Kabupaten Polman mencapai 54,6 persen, di Desa Sabang Subik Kabupaten Polman mencapai 83,85 persen. Pembangunan TPS 3R di Kelurahan Baras Kabupaten Matra mencapai 87.48 persen, di Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju mencapai 83,21 persen , di Desa Rantekamase Kabupaten Mamasa mencapai 76,42 persen.

Untuk Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain, bantuan program penyehatan PDAM di Kabupaten Mamuju Utara mencapai 86,12 persen, di Kabupaten Majene mencapai 88,75 persen, di kabupaten Mamasa mencapai 75,71 persen, dan di Kabupaten Polman mencapai 80 persen. Untuk pengembangan jaringan SPAM IKK di Bambaira kabupaten Mamuju Utara dan Pati’di, Sese Kabupaten Mamuju mencapai 100 persen, serta di Messawa kabupaten Mamasa mencapai 89,1 persen.

Untuk Satker Pengembangan Kawasan Permukiman, beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain, program peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Binanga Kabupaten Mamuju, Kawasan Puncak Binanga Kabupaten Mamuju, dan Kawasan Padang Baka Timur Kabupaten Mamuju semuanya sudah mencapai 100 persen. Program pembangunan jalan poros beserta bangunan pelengkapnya di kawasan Tobadak kabupaten Mamuju Tengah dan di Kawasan Tommo Kabupaten Mamuju telah mencapai 100 persen.

Pada raapt tersebut juga disampaikan, beberapa program satker bidang Cipta Karya T.A 2018 yaitu untuk priorotas satker penataan bangunan dan lingkungan yaitu melanjutkan pembangunan stadion Manakarra, sedangkan untuk satker penyediaan air minum dan pengembangan kawasan permukiman sudah dipersiapkan untuk lelang dini.

Pembangunan infrastruktur untuk bidang Karya Cipta sendiri diarahkan untuk mendukung visi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Mendampingi Gubernur pada kesempatan tersebut antara lain, Kepala Bappeda, Junda Maulana, Kepala Dinas PU, Nasaruddin, Kepala Dinas Kehutana Fakhruddin Hade, Kepala BPTSP, Amir Maricar, Kepala Dinas ESDM, Amri Eka Sakti, sejumlah Kepala Satker pada pertemuan tersebut antara lain, Kepala Satker Pengendalian Andal, Rahman, Satker PLP, Ibrahim Tandidatu, Satker Pengembangan Pemukiman (Bangkim), Fauzan, dan para PPK dari Satker Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya, sejumlah pejabat administrator Dinas PU dan beberapa tenaga ahli Gubernur Sulbar. (humas/f4d1l4h*)

Komentar