2enam.com, Mamuju, Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Non Partisan (JARI-MANIS) Provinsi Sulawesi Barat, menggelar diskusi lintas pemuda, di salah satu Warkop di Mamuju, Jum’at (10/11/2017).
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Hatta Kainang sebagai praktisi hukum, Yahya Hanafi dan Amril Dg Marui sebagai tokoh pemuda. Kegiatan ini juga dihadiri puluhan pimpinan OKP, mahasiswa, dan wartawan.
“Ini menjadi PR kita bersama, karena kita sadar bangsa ini tidak dibangun dengan uang, tetapi dibangun dengan darah dan jiwa para pahlawan,” pungkas Amril Dg Marui.
Sementara itu, tokoh pemuda yang aktif berprofesi sebagai pakar hukum di Sulbar, Hatta Kainang menjelaskan, pemberian gelar kepada pahlawan melalui Peraturan Presiden (Perpres), harusnya diberikan juga kepada tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam pembangunan daerah.
“Nilai intelektual pemuda jangan sampai hilang, jika hilang, kita tidak akan dihitung. Momentum ini, orang yang dianggap pahlawan saya nilai cuma persoalan Kepres saja, dan orang yang memberikan manfaat bagi masyarakat itulah pahlawan, boleh saja kita mengusul itu, karena hal tersebut diatur dalam undang-undang,” pungkasnya.
Yahya Hanafi juga tak lupa dalam kesempatannya, memberikan motivasi kepada para pemuda, untuk terus memperjuangkan cita-cita luhur pahlawan, setidaknya memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah.
“Saya kira diskusi ini jika dipelihara, merupakan salah satu contoh kontribusi pemuda dalam berkontribusi kepada daerah, ide cemerlang ini merupakan sesuatu yang layak diapresiasi, utamanya mengenang jasa pahlawan,” terangnya.
Ketua LSM Jari Manis, Ashari Rauf mengatakan, kegiatan ini merupakan refleksi Hari Pahlawan Nasional dengan peran pemuda dalam memperkokoh kesatuan untuk membangun daerah dan bangsa. Peran pemuda menurut Ashari, sangat berkontribusi untuk melanjutkan cita-cita pahlawan yang gugur mempertahankan kemerdekaan.
“Saya kira kita penting melahirkan rekomendasi dari ide dan usulan-usalan teman pemuda, termasuk nanti kita rumuskan pahlawan-pahlawan di Sulbar yang layak diusung menjadi pahlawan nasional, inilah peran pemuda melalui diskusi ini kita ingin melahirkan gagasan-gagasan yang kami anggap sangat penting ini,”tutup Ashari.
Sejumlah rekomendasi yang lahir melalui diskusi ini, bakal ditindaklanjuti LSM Jari Manis, untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Dialog pun ditutup dengan menyanyikan lagu “Gugur Bunga”.(M12*)
Komentar