2enam.com, Mamuju, Kepala dinas Kesehatan Sulbar, dr. Ahmad Azis, dalam Raker Kesehatan Sulbar 2017 mengatakan, bahwa rapat kerja kesehatan dilaksanakan selama tiga hari dan akan memberikan penyajian materi maupun diskusi terkait kesehatan daerah .
“Alhamdulillah tingkat kesehatan disemua kabupaten sudah mencapai 72 persen. Tentu ini salah satu langkah dalam meningkatkan kesehatan disemua kabupaten dan tentunya juga akan dipersentasekan oleh semua kadis kesehatan disemua kabupaten,” Ujar dr. Azis. saat rapat kerja kesehatan daerah tahun 2017 dengan mengangkat tema “Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Melalui Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” di Balroom d’Maleo Hotel, Minggu 20 Agustus 2017
“Angka kematian ibu hamil sudah mulai turun dari tahun ke tahun, tetapi tidak terlalu signifikan, kemudian jumlah kematian bayi ini sangat meningkat sekali mencapai 773 kematian bayi dan dengan kerja keras maupun sosialisasi yang kita lakukan bisa menekan angka kematian bayi tersebut,” kata dr. Azis
Dikatakan dengan rancangan RPJMD yang merupakan visi dan misi Gubernur Sulbar untuk menekan angka kematian ibu hamil maupun bayi akan terus digalakkan sebagai titik fokus pemerintah melalui dinas kesehatan provinsi. “Salah satunya “Save Ibu Hamil” yang akan dikoneksikan antara kabupaten dan provinsi. Kita juga akan mendorong rumah sakit untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” jelasnya .
“Kita juga sudah mempersiapkan diri untuk menjadikan rumah sakit rujukan di sulbar ada dua yaitu Rumah Sakit Regional Provinsi dan Rumah Sakit Polman yang meliputi masing-masing rumah sakit tiga kabupaten. Ini dilakukan melalui intruksi dari kementerian kesehatan bahwa hanya dua Rumah Sakit Tipe B didaerah yang akan menjadi rumah sakit rujukan,” kata Dr. Azis.
Sementara itu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. H. Mohammad Subuh, menuturkan bahwa pemateri yang dihadirkan dalam acara Rakerkeda merupakan pemteri yang ahli didalam bidangnya masing-masing.
“Kesehatan daerah merupakan hal yang harus menjadi prioritas pemerintah untuk mencegah dan menekan angka kematian atapun penularan penyakit yang membahayakan masyakat,” ujar M. Subuh
“Akan tetapi, semua itu tidak bisa diatasi kalau tidak dimulai dari luar dulu dalam artian infrastruktur yang pertama kali harus diperbaiki karena itu merupakan akses yang paling utama untuk masyarakat dalam berobat ke rumah sakit,” jelasnya .
Acara Raker Kesehatan provinsi Sulawesi Barat dihadiri Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Rombongan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bupati Mamasa, Wakil Bupati Mateng, Bupati Mamuju, Wakil Bupati Majene, Semua OPD Provinsi, OPD Kabupaten, Direktur Rumah Sakit Se-Sulbar dan para tamu undangan lainnya. (*)
Komentar