2enam.com. Pasangkayu. Jalan menuju desa Bambakoro, kecamatan Lariang, kabupaten Mamuju utara, kian memprihatinkan. Sebab, jalan penghubung desa sepanjang kurang lebih 9 kilometer itu, semakin rusak parah. Apalagi setelah diguyur hujan jalan yang hanya bermaterial timbunan tanah berubah menjadi kolam lumpur.
Dampak yang ditimbulkan rusaknya akses menuju desa Bambakoro, adalah menyulitkan warga desa untuk melintas dan warga desa yang mayoritas sebagai petani dan nelayan juga kesulitan untuk memasarkan hasil pertanian dan tangkapan nelayan.
Sementara itu, harga barang seperti kebutuhan pokok dan kebutuhan masyarakat lainnya juga sangat mahal. Misalnya, harga beras, gula, kopi, dan kebutuhan dapur, nyaris naik 50 persen dari harga normalnya. Hal tersebut, merupakan salah satu faktor terjadinya kesenjangan di desa Bambakoro.
Salah seorang warga desa Bambakoro, yang juga berprofesi sebagai jurnalist dan LSM Ardhy Lira, sangat menyayangkan kondisi jalan menuju desanya yang hingga kini masih rusak parah dan sulit untuk dilalui. Ardhy juga kerap kali menfosting fhoto kondisi terkini jalan menuju desa Bambakoro melalui akun media sosial Facebook miliknya dengan harapan pemerintah kabupaten mamuju utara dapat lebih memperhatikan jalan menuju desa Bambakoro yang telah lama rusak parah.
Sementara itu, sejumlah natizen yang mengomentari halaman komentar facebook Ardhy Lira juga berkomentar meminta pemerintah daerah segera membenahi dan meningkatkan jalan menuju desa tersebut. Sebab jika jalan desa Menuju desa Bambakoro tersebut ditingkatkan maka perekonomian masyarakat disana akan jauh lebih meningkat, sebab desa Bambakoro menyimpang banyak potensi alam yang potensial untuk dikembangkan.
Ardhy Lira berharap pemerintah daerah tidak tutup mata melihat penderitaan warga desa Bambakoro, yang setiap hari melintasi jalan penuh lumpur untuk keluar dan masuk desa dengan memberikan perhatian penuh terhadap pembanguanan dan peningkatan akses menuju desa Bambakoro. (IHM*)
Komentar