2enam.com, Pasangkayu, Rangkaian malam penutupan, menampilkan pentas Teater dari Siswa SMK satu Kec. Baras, dengan judul cerita “Sidang Para Setan”, dan tampilan Pasa’yang-sa’yang (Balas pantun bahasa Mandar, yang diirringi dengan lantunan gitar) yang dipersembahkan oleh penggiat seni dari Kab. Polman Sulbar.
Alhasil, selama melantungkan Pasayang-sayang dengan iringan musik dari lantunan petikan gitar, penggiat seni budaya Mandar tersebut, mendapatkan sumbangan dari Penonton, dengan jumlah mencapai jutaan rupiah.
Perhelatan festival budaya, digelar selama tiga hari, dengan menampilkan berbagai kegiatan, seperti pentas budaya, pasar budaya dan pameran budaya, dari berbagai budayawan dan seniman di Matra, Kab. Polman, Majene, Mamuju, Kota Palu dan Kab. Parigi Moutong Sulteng, bahkan seniman dari Ibu kota Jakarta.
Berlangsungnya kegiatan, di Pantai Tanjung Babia, Kelurahan Pasangkayu, Kec. Pasangkayu, juga dirangkaikan dengan momentum hari Kemerdekaan RI yang ke 72, dan di ikuti 450 budayawan dan pelaku seni, yang sebelumnya ditarget berkisar 400 orang saja.
“Selama tiga hari pelaksanaan festival budaya ini, sekitar 450 orang seniman datang, dari berbagai komunitas dan latar budaya yang berbeda, hadir menyajikan karya seni dan budaya
mereka, yang sebelumnya kami taksir hanya berkisar 400 orang saja” terang Sekdis Pariwisata dan Kebudayaan Matra, Adolf Fina.
Ketua DPRD Matra, Lukman Said, yang menutup langsung Festival Budaya, mengatakan, apabila kegiatan yang sama, juga akan dilaksanakan di tahun depan di Tanjung Babia, perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemda. Karena menurutnya, pantai yang dijadikan tempat perhelatan Festival, adalah ikon dan tempat masyarakat Pasangkayu untuk berlibur dan mencari hiburan.
Ia juga berharap, instansi yang bertanggungjawab memperkenalkan Budaya dan objek wisata, serta Talenta-talenta yang telah ditampilkan selama tiga hari, harus di promosikan dan di sosialisasikan keluar, tidak hanya diketahui oleh masyarakat Matra atu Sulbar pada umumnya.
“Tidak bisa dipungkiri, kegiatan seperti ini menggunakan anggaran daerah, sehingga saya mengharapkan, kegiatan seperti ini jangan hanya sampai disini. Talenta-talenta yang telah ditampilkan jangan hanya orang Pasangkayu atau orang Matra saja yang tau, jadi saya minta kepada instansi terkait harus mempromosikan keluar, baik itu Budaya Matra atau Objek Wisatanya, dengan bekerjasama dengan media untuk mempublikasikan” tutur ketua umum Adkasi, Lukman Said. (IHM*)
Komentar