2enam.com. Pasangkayu, Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu kebudayaan dari bangsa Indonesia adalah tari. Hampir di setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki tarian tradisional masing-masing daerah. Akan tetapi tidak semua pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada seni. Misalnya, seperti yang terjadi di kabupaten mamuju utara.
Dari curhatan Salah seorang guru kesenian di matra Andi Ifha Arifin ke redaksi 2enam.com, sangat menyayangkan sikap pemkab matra yang terkesan cuek dan tidak memperhatikan kesenian di bumi vovhasanggayu ini. Seperti yang tertera pada curhatan berikut.
” Pada hari senin senin Tanggal 4 juli 2017 yang lalu Sanggar Ikatan Kesenian Kreasi Matra (IKKM) di undang untuk mengisi acara pifaf Polewali Mandar Internasional Fold & Art Festival yang insya allah akan dilaksanakan pada tanggal 1-5 Agustus 2017.
Berkenaan dengan hal di atas, maka kami selaku pihak terundang Ikatan Kesenian Kreasi Matra (IKKM) turut serta dalam mengisi acara tersebut dengan tampil mengisi acara dengan membawa nama kabupaten Mamuju Utara, namun tidak dapat respon dari pihak Pemerintah setempat begitupun dengan dinas parawisata kabupaten mamuju utara dengan alasan anggarannya tidak ada. Sedangkan kabupaten lainnya ikut serta dan pemerintahannya mendukung kegiatan Fifaf Polewali Mandar Internasional Fold & Art Festival.
Seharusnya pemkab matra, terkhusus dinas parawisata Kabupaten Mamuju Utara mendukung kegiatan ini. di karenakan dapat Mempertahankan kelestarian seni musik tradisi dan tari tradisional, yang merupakan jenis seni budaya khas kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi titik temu untuk berkompetisi dalam satu ruang lingkup dan membuka jalan untuk kegiatan sejenis lainnya antar daerah maupun negara. Bahkan tidak menutup kemungkinan kegiatan ini menjadi cikal bakal untuk diadakan nantinya di daerah sendiri. Sayangnya tidak mendapat respon.
Andi Ifha arifin sangat menyanyangkan sikap pemda matra yang terkesan mengabaikan kesenian di matra, dan kini keberadaan seni di matra telah dipandang sebalah mata, dan kini diujung tanduk. (IHM*)
Komentar