2enam.com. Pasangkayu. Memantapkan pengembangan ternak di Mamuju Utara, melalui inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik. Dinas Pertanian, Peternakan (Distaknak) dan Perkebunan Matra, mengadakan bimbingan teknis (Bimtek), kepada kelompok tani (Poktan).
Kegiatan berlangsung di salah satu aula hotel di kota Pasangkayu, mengangkat tema “Bimbingan Teknis, Penggunaan Tehnologi Tepat Guna, Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)”, kepada 12 Poktan di matra.
Kadistaknak Matra, Nasla mengatakan, Inseminasi Buatan (IB) adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan dari bibit pejantan unggul yang sekaligus untuk mencapai program swasembada daging dan susu, sehingga Bimtek tersebut dipandang perlu diadakan.
“Kita mengharapkan 12 kelompok yang kita bina ini, bisa memahami kapan ternaknya birahi dan bisa di berikan IB. Karena kalau mereka tidak tau kapan birahinya sapi atau kambing nya, yang jelas kawin suntiknya itu tidak akan berhasil” tutur Kadistaknak Matra, Nasla.
Pemberian IB menurut Nasla, bahwa waktu birahi khusus Sapi, itu maksimal 12 jam, jika peternak ingin mengembangkan ternaknya melalui Inseminasi, terlebih dahulu diberikan pemahaman dan pengetahun, memperhatikan waktu birahinya.
Karena apabila memberikan Iseminasi tidak tepat waktu, maka pasti bibit yang disuntik tidak akan berhasil, “kalau mereka tidak kenal kapan sapinya birahi itu tidak akan berhasil, maka rugilah bibit, rugi N2 cair, mahal lo bibitnya dibelikan” tuturnya.
Sejauh ini, program IB berhasil diterapkan walaupun belum maksimal, di desa Parabu, Kec. Lariang, desa Martasari dan desa Pedanda, Kec. Pedongga, desa Karave, Kec. Bulutaba.
“Hambatan suntik IB untuk membuahi adalah ternak tidak dikandang, karena kalau dia liar dan bebas berkeliaran setelah disuntik dan terjadi lagi perkawinan alami, maka 80% hasil suntikan inseminasi tidak akan berhasil” pungkasnya.(IHM*)
Komentar