2enam.com. Pasangkayu. Setelah tiga tahun berpindah-pindah, dengan meminjam sejumlah gedung sekolah untuk melakukan aktivitas belajar mengajar, akhirnya Sekolah Menengah Atas (SMA) dua Pasangkayu didirikan.
Didirikannya SMA dua Pasangkayu, diawali dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) oleh Bupati Matra, Agus Ambo Djiwa bersama dengan Kabid SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prov. Sulbar, Juniar Djabbar, Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Matra, Badaruddin,
Kepala dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Matra, Ahmad Sibali serta Kabag Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah (Setda) Matra, Suri Fitriah, Jumat 14 Juli.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 2 Pasangkayu, Reskiah mengatakan, sebagai kepsek mengucapkan terimakasih kepada Bupati Matra, karena selama ini tidak bosan mendengarkan keluh kesahnya dan
telah bersedia menghibahkan satu hektar lokasi untuk pembangunan gedung sekolah.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak Bupati, karena selama ini telah bekerja keras, sehingga lokasi ini bisa dibebaskan dan dihibahkan satu hektar kepada kami untuk pembangunan USB (Unit Sekolah Baru) SMA dua Pasangkayu” tutur Reskiah.
Menurut Reskiah, SMA dua Pasangkayu berdiri sejak tahun 2015, dan sudah tiga kali berpindah tempat yakni dari SMA satu Pasangkayu pindah ke SDN dua Pasangkayu, kemudian pindah lagi ke SDN Salunggadue sampai sekarang dan telah memiliki 102 anak didik.
Kabid SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prov. Sulbar, Juniar Djabbar menuturkan, pembangunan USB SMA dua Pasangkayu, mendapatkan kucuran anggaran tahun 2017 dari pemerintah pusat berkisar Rp.2.275.000.000, dengan pola pembangunan swakelola.
“Ibu Kepsek sudah sering kali menjerit sama kami untuk didirikannya satu unit sekolah dan Alhamdulillah bapak Bupati merestui dan bersedia menyiapkan lokasinya, karena syarat utama diberikan bantuan itu ketersediaan lahan minimal satu hektar” ungkap Munkar Djabbar.
Bupati Matra, Agus Ambo Djiwa mengharapkan kepada Kepsek dan guru di SMA dua Pasangkayu, apabila gedung sekolah telah didirikan, mengupayakan pendidikan moral kepada siswa lebih ditingkatkan. Ia juga berharap kepada masyarakat setempat, untuk mendukung dan mengawasi pembangunan USB.
“Sekarang ini sudah banyak racun untuk menghancurkan generasi kita, makanya saya mengharapkan kepada kepala sekolah dan guru disini, untuk menjaga benar moralitas generasi kita, mentalitas mereka harus dibina, jangan hanya terfokus memberikan materi pendidikan formal saja, dengan tujuan sekedar memburu target” pungkasnya. (IHM*)
Komentar