2enam.com, Mamuju , Kunjungan Unicef kali ini dalam rangka untuk melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju melalui Yayasan Karampuan, Unicef akan mencanangkan program baru di Kabupaten Mamuju, dimana program tersebut bertujuan untuk penuntasan pernikahan usia dini, Selasa (11/07/17)
Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Unicef, untuk tahun ini Sulawesi Barat menduduki posisi pertama dalam hal pernikahan usia dini dengan rasio diatas 30%, dan inilah yang menjadi dasar mengapa Kabupaten Mamuju terpilih sebagai project program penuntasan Pernikahan Usia Dini.
Di Kabupaten Mamuju sendiri tidak semua Kecamatan mendapat kesempatan untuk mencanangkan program ini hanya Kecamatan Mamuju dan Simboro yang menjadi project awal untuk program tersebut.
Hengky Widjaja selaku chief field office Sulawesi dan Maluku saat melakukan wawancara mengatakan langkah yang akan pihak Unicef lakukan untuk menekan angka pernikahan usia dini adalah dengan melakukan sosialisasi atau pendekatan secara langsung kepada masyarakat bahkan pihaknya akan menjelajah hingga ke sekolah-sekolah.
“kami akan meminta tanggapan para siswa seperti apa pernikahan usia dini serta memberikan pemahaman kepada mereka tentang dampak yang akan dialami ketika harus menjalani pernikahan usia dini, Selain para siswa kamipun juga akan melibatkan orang tua siswa serta para tokoh masyarakat dan kami dalam melakukan sosialisasi ini tetap akan didampingi dari tim konseling BKKBN”. Kata Hengky
Bukan hanya langkah diatas yang dilakukan oleh pihak Unicef, tetapi pihaknya juga telah memberikan system, dimana sistem ini merupakan Program pembuatan akte kelahiran berbasis Online, yang bekerjasama dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).
“unicef melihat bahwa disini ada kolerasi penting antara akte kilahiran dengan pencegahan pernikahan usia dini, dengan memberikan akta lahir pada anak disitu yang akan menjadi dasar hukum usia yang tentunya akan merujuk boleh tidaknya melakukan pernikahan”. Sambungnya
Lebih lanjut Hengky Mengatakan sistem ini juga akan membantu Pemkab Mamuju, untuk perluasan cakupan layanan akta lahir, dan sekarang dari Disdukcapil untuk meraih target nasional sebesar 85% cakupan, “dan ini kami berikan untuk mendukung Disdukcapil dalam mencapai target tersebut”. Terangnya
Habsi Wahid selaku Bupati Mamuju mengatakan semua bentuk program kerja sama antara pihak Unicef dan Pemkab Mamuju, ia merasa harus mendapat apresiasi, “Program inikan juga salah satu program yang mendukung untuk mencegah anak putus sekolah, dan ini juga sangat mendukung salah satu program Pemkab Mamuju yakni pengembalian anak kesekolah, sehingga di Daerah ini sudah tidak ada lagi yang putus sekolah”. Ungkapnya
Lebih lanjut Habsi mengatakan program ini juga bisa menekan angka kemiskinan, “karena anak yang menikah diusia dini itu penghasilan mereka dibawa rata-rata, sehingga menyebabkan angka kemiskinan semakin bertambah, namun dengan adanya program ini mudah-mudahan bisa menekan dan mengurangi angka kemiskinan khususnya di daerah kita”. Kunci Habsi. (HmsMmj).
Komentar