2enam.com, Opini, Informasi yang masuk ke dapur-dapur redaksi media massa dan melalui proses editing yang ketat. Sejatinya tak melahirkan distorsi informasi. Tapi faktanya masih ada distorsi yang sering kita jumpai.
Di era kebebasan pers informasi begitu longgar. Nyaris tak ada sekat ruang pembatas untuk memfilter setiap arus informasi itu.
Amat sulit di bedakan mana fakta dan opini. Ketika berita itu lahir tanpa prosudur standar jurnalistik. Belum lagi ambigiun dan tendensius yang melatarbelakangi kepentingan. Konsekuensinya kabar ( berita) sudah tidak obyektiv lagi.
Fakta dalam konteks peristiwa adalah benar-benar terjadi. Kejadian itu nyata dan waktu, tempat kejadian serta narasumber yang refresentatif melihat fakta peristiwa itu.
Disanalah pertarungan kredibilitas media dalam mengelola peristiwa itu menjadi urgen. Namun tantantangan terberat sang wartawan ketika rasa malas dan tak ingin di dahului media lain. Akan melahirkan satu distorsi.
Sedangkan opin adalah gagasan atau ide yang lahir dari pendapat individu dan kelompok yang nilai kebenarannya di ragukan. Inilah yang kerap di kelola sang wartawan tanpa klarifikasi atas kebenaran informasi tersebut.
Intinya berita yang baik dan benar tidak lahir dari satu sumber. Sebab sumber yang tunggal berpotensi lahirnya opini.
Karenanya fakta dan opini dua obyek yang sangat kontradiktiv. Tak bisa di satukan pertentangan itu. Kenapa ? Sebab fakta hari ini tak ada satu pun manusia yang menyangkali bahwa “Matahari itu terbit di ufuk timur dan terbenam di Barat”. Hingga detik ini siklus perputaran bumi masih seperti itu. (Mursalim Majid)
Komentar