Berbenah Infrastruktur, Mamuju Berguru ke Bantaeng

Mamuju, Sulbar52 Dilihat

2enam.com, Mamuju, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, dalam membenahi infrastruktur pembangunan, melakukan studi banding ke Kabupaten Bantaeng.

Daerah yang luas wilayahnya ± 395,83 Km2 dengan jarak ± 559 km dari kota mamuju, telah menjadi kota tujuan Pemkab Mamuju, untuk melakukan kunjungan dalam pembenahan pembangunan infrastruktur. karena Bantaeng merupakan kota percontohan pembangunan infrastruktur di indonesia, sehingga tidak diherankan kabupaten ini merupakan rujukan setiap kabupaten kota di indonesia, untuk  melakukan pembenahan infrastruktur dan kesehatan, serta merupakan jembatan untuk menggaet investor asing.

Kunjungan kali ini dimotori oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mamuju, dengan membawa rombongan sebanyak 30 orang, diterima langsung oleh Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Bantaeng, Abdul Wahab, SE.,M.Si, dan Staf Ahli Bupati Bantaeng H. Hartawan Zainuddin, SH.,MH, di Aula kantor Bupati Bantaeng. Selasa, (27/12/16)

Rombongan Pemkab Mamuju yang dikordinatori Asisten II Bidang Pembangunan Mas Agung, SH, mengungkapkan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk belajar terkait kemajuan Kabupaten Bantaeng yang berkembang dengan cepat.

“kami datang kesini untuk belajar,melihat kemajuan kabupaten bantaeng yang begitu cepat, baik dari pembangunan infrastruktur, kesehatan, kebersihan kota dan merupakan salah satu jembatan untuk mendatangkan investor asing, untuk mewujudkan salah satu program utama Bupati dan Wakil Bupati mamuju yang tertuang dalam Visi dan Misi kabupaten Mamuju yakni Mamuju  Mapaccing, dan inilah tujuan utama kami datang ke Kota ini”. ungkkap Mas Agung.

sementara itu, Sekkab Bantaeng, Abdul Wahab, SE.,M.Si, dalam sambutannya memaparkan sedikit tentang   keadaan geografis Kabupaten Bantaeng serta menjelaskan trik dalam menetapkan kebersihan di kota Bantaeng.

“Di Kabupaten Bantaeng ini terdiri dari 3 zona yakni pinggir pantai, dataran tinggi dan dataran rendah. tahun 2008 merupakan periaode pertama Bupati Bantaeng Prof.DR.Ir.H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, telah melakukan survei, dengan melihat kondisi masyarakat dan kota pada saat itu sangat jauh berbede dari sekarang, maka kami dari pemkab Bantaeng melakukan 3 langkah, yakni pertama bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar dan Jepang dibidang drinase dan Kebersihan, kedua kami menutup drinase agar drinase tidak  jadi pembuangan sampah, ketiga dalam melakukan pengawasan kami membentuk satgas kesehatan”.Jelas Wahab.

Ia juga menambahkan,  untuk kebersihan kota selain ditunjang dengan prasarana kebersihan  yang lengkap,  Pemkab Bantaeng juga  menyiapkan bonus umroh bagi para petugas kebersihan sebagai motivasi untuk memicu semangat kerja. (Hms-Sy*)

Komentar