2enam.com, mamuju Utara,Usulan pemkab Matra untuk merubah nama kabupaten Mamuju Utara (Matra) menjadi kabupaten Pasangkayu menuai protes dikalangan mahasiswa Matra.
Ketua Lembaga Pelajar Mahasiswa (LPM) Matra Palu, Tasrun, mengaku tidak sepakat dengan usulan perubahan nama kabupaten tersebut, sebabnya usulan itu dinilai tidak memiliki esensi dan terkesan buang-buang anggaran.
Belum lagi, pasca perubahan nama tersebut,pasti akan membuat uang daerah akan tersedot banyak untuk keperluan perubahan administrasi pemerintahan mengikuti perubahan nama kabupaten tersebut. Sementara, masih begitu banyak sektor pembangunan lain yang lebih membutuhkan anggaran.
” Apa esensi perubahan nama ini sesungguhnya, kalau masalah histori itu masih bisa diperdebatkan, kemudian alasan ada anggaran pusat yang salah sasaran ke kabupaten lain, menurut saya itu tidak masuk akal. Sudah berapa banyak anggaran yang dibuang untuk keperluan mengurus perubahan nama ini ke Jakarta, belum lagi banyaknya anggaran yang nanti dibutuhkan untuk keperluan perubahan administasi pemerintahan, seperti perubahan KTP, kemudian simbol-simbol pemerintahan yang lain” Ujarnya, Rabu 14 Desember.
Kata dia, pemkab Matra saat ini mestinya lebih fokus mengurus problem-problem kerakyatan yang mendasar, seperti persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan terutama mengenai penanganan konflik lahan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan.
” Mestinya energi pemerintah ini lebih fokus pada penanganan persoalan kerakyatan. Lihat saja konflik lahan yang sudah bertahun-tahun itu, sampai sekarang belum mendapat penanganan yang maksimal dari pemerintah” keluhnya.
Perubahan nama kabupten sendiri, kini sudah berproses di pemerintah pusat. Baru-baru ini tiga Kementrian yakni Kemendagri, Kemenkumham, dan Mensesneg telah merespon positif usulan perubahan nama itu. Kabaranya, perubahan nama kabupaten Matra menjadi Pasangkayu tinggal menunggu peraturan pemerintah (PP).(IHM*)
Komentar