2enam.com, Mamuju, Pantai Ujung Bulo Pulau Karampuang merupakan pilihan tempat rekreasi saat long weekend bersama rekan sejawat atau karib kerabat. Untuk sampai ke Pantai Ujung Bulo harus menggunakan moda transportasi katinting atau warga pesisir menyebutnya taxi, dari dermaga rakyat Lingkungan Kasiwa Mamuju menyeberang pulau dengan waktu tempuh sekitar 15 hingga 20 menit dengan jarak tempuh kira-kira 2 mil.
Selama dalam perjalanan menggunakan katinting bermesin tempel, anda akan disuguhkan landscape dari berbagai dimensi yakni Pulau Karampuang, deretan perahu nelayan, dermaga Pelabuhan dan kota mamuju dengan latar belakang deretan perbukitan. Landmark Mamuju City warna putih juga terlihat jelas menambah keindahan alam perbukitan di Mamuju.
Setibanya di Dermaga Ujung Bulo Pulau Karampuang yang panjangnya kurang lebih 200 meter, lagi-lagi kita disuguhkan pemandangan eksotis berupa pantai dengan lekukan batu karang sangat menggugah apalagi bagi yang baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini.
Di penghujung Dermaga terdapat jejeran gasebo dan rumah-rumah panggung tempat beristirahat. Disini pengunjung wisata dapat melepas penat dan bercengkrama santai. Tak jauh dari situ ada warung disediakan warga menyediakan makanan ringan dan soft drink, serta menjual kerang-kerang laut yang diperoleh disekitar Pantai Ujung Bulo.
Namun sayangnya kerang laut itu dijual apa adanya tanpa sentuhan modern layaknya cinderamata untuk ditawarkan kepada wisatawan.
Beruntung warga Dusun Ujung Bulo Pulau Karampuang mendapat sentuhan pelatihan singkat tentang cara mengolah kerang laut yang didesain cukup apik dengan kombinasi kain perca yang sudah tidak terpakai lagi.
Salah seorang Ibu rumah tangga Asdiah mengaku senang, ia bersama beberapa ibu-ibu dalam kelompoknya sudah bisa mendesain kerang laut untuk dijadikan souvenir. ” Saya sangat bersyukur diajarkan keterampilan membuat cindera mata, hasilnya cukup membantu ekonomi keluarga saya,” ungkapnya setelah mendapatkan pelatihan itu.
Wisatawan lain Dedi berkomentar,” sentuhan kerajinan tangan berbahan dasar hasil laut perlu mendapat pembinaan berkelanjutan dari Pemerintah, sebab jika ada souvenir unik yang dipasarkan seperti ini berarti bagian dari cara mempromosikan potensi Wisata Pulau Karampuang,” Pintanya setelah menyaksikan langsung upaya ibu-ibu untuk menekuni usaha kerajinan ini.
Pemerhati usaha handycraft di Mamuju Ashar juga menyatakan dukungan agar pemerintah daerah tidak henti-hentinya melakukan pembinaan keterampilan sebagai modal warga dalam berkreasi. “Disini bagusnya dibangun galery seni agar warga dapat menuangkan ide kreatifnya,” terangnya kepada 2enam.com. (RAN*)
Komentar