MAMUJU TERSENTUH TANGAN TIM NUSANTARA SEHAT

Mamuju, Sulbar51 Dilihat

2enam.com, Mamuju, Kebijakan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) periode 2015-2019 fokus pada penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer. Mewujudkan fokus kebijakan tersebut, Kemenkes RI merancang program Nusantara Sehat, yaitu program berbasis tim dengan maksud memberikan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK ) serta di Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) selama 2 tahun.

Tim yang tergabung dalam Nusantara Sehat direkrut secara on line, kemudian dilakukan tes Psikotes, tes FGD (Focus Group Discussion) dan beberapa tes lain. Sebagaimana disampaikan oleh Helvi Yunida selaku Pendamping Pusat tim Nusantara Sehat Puskesmas Kalumpang, setelah direkrut secara ketat, peserta tim Nusantara Sehat dilatih selama 35 hari. Disebutkan, khusus Kabupaten Mamuju, tim Nusantara Sehat berjumlah 31 orang.

“Adek-adek tim Nusantara Sehat ini adalah gabungan dari orang-orang yang luar biasa, mereka telah direkrut secra online dari seluruh penjuru nusantara, kemudian dilatih selama 35 hari, dalam pelatihannyan dilakukan pembekalan sehingga fisiknya di uji, ilmu pengetahuannya di uji, mentalnya juga di uji.” Terangnya, dalam kegiatan Penerimaan Tim Nusantara Sehat di Kabupaten Mamuju pada hari Kamis, 20 Oktober 2016, di Ruang Pola Kantor Bupati Mamuju.

Di Kabupaten Mamuju, terdapat 5 Puskesmas dari 3 kecamatan DTPK dan DBK yang kini tersentuh oleh tangan Tim Nusantara Sehat periode II tahun 2016. Diantaranya, Puskesmas Salissingan Kecamatan Kepulauan Bala-Balakang, Puskesmas Kalumpang, Puskesmas Karama’ dan Puskesmas Karataun Kecamatan Kalumpang, serta Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau.

Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, dr. Hajrah As’ad, Kabupaten Mamuju merupakan penerima Tim Nusantara Sehat terbanyak dari setiap kabupaten di Sulbar, yaitu 5 tim yang ditempatkan di 5 puskesmas, sementara kabupaten lain seperti Mamuju tengah dan Mamasa hanya menerima 2 tim.

“kita berterimakasih kepada Kementrian Kesehatan yang sudah menfasilitasi dan mendukung proposal yang kami ajukan. Untuk sementara tersisa satu puskesmas lagi di DTPK dan DBK yaitu Puskesmas Bonehau. Semoga tahun mendatang Puskesmas Bonehau bisa didaftar sebab memang di Kabupaten Mamuju ada 6 DTPK yang memang SDMnya sama sekali jauh dari memadai.” Urai Hajrah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. H. Ahmad Azis menyampaikan kepada Tim Nusantara Sehat wilayah Kabupaten Mamuju agar benar-benar mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan di Puskesmas tempat mereka bertugas, sehingga pelayanan kesehatan dapat meningkat dan masayarakat dapat memahami pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.

Sekedar diketahui, Misi pertama Pemerintah Kabupaten Mamuju ialah Meningkatkan Layanan Masyarakat melalui Dukungan Kesehatan Gratis dan Pendidikan Gratis. Ini menandakan, Pemkab Mamuju fokus pada aspek kesehatan dan pendidikan. Oleh sebab itu, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid bersama Wakil Bupati H. Irwan SP Pababari menyambut kedatangan tim Nusantara Sehat di Kabupaten Mamuju dengan suka cita.

Sebelum para tim menuju ke daerah terpencil tempat mereka bertugas, Bupati Habsi Wahid memaparkan kondisi dasar ke 3 kecamatan DTPK dan DBK tersebut.

“Di kalumpung sana, mayoritas mayarakatnya beragama nasrani, jadi adek-adek harus paham dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Disana juga ada suatu adat tertentu. Demikian juga di puskesmas lain, di kalumpang dan bonehau. Sementara di Salissingan itu mayoritas beragama muslim, mungkin adek-adek akan bertemu masyarakat dengan berbagai macam latar belakang pendidikan” jelas Habsi Wahid.

Sementara, terkait misi Pemerintah Kabupaten Mamuju yaitu Kesehatan gratis, Habsi menitip pesan kepada Tim Nusantara Sehat, agar turut mengawasi pelayanan di daerah terpencil. Segera dilaporkan apabila terdapat pelayanan dari petugas kesehatan di puskesmas yang memungut biaya. (Hms- DHL)