Keturunan Arayang Balanipa Lakukan Pembelaan Terhadap Kerajaan Gowa

Sulbar422 Dilihat

2enam.com, Sulbar, Penobatan Raja Gowa I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II mulai menjadi perhatian khusus dari beberapa kerajaan besar di Indonesia. Termasuk pihak kerajaan Lampung dan Yogyakarta. Hal tersebut diuangkapkan Ketua Barisan Muda Pesilat Kampung (BMPK) Sulawesi Barat Arif, saat diwawancarai di Tinambung, (13/09/2016).

Ia mengatakan, dalam sejarah Kerajaan di Sulawesi, Balanipa dan Gowa adalah saudara lama. Ada ikatan adat dan darah yang terjalin sejak dulu. Selain itu, ungkap salah satu turunan bangsawan Balanipa itu, Arayang Balanipa Sudah saatnya melakukan pembelaan tapi tidak harus ikut bentrok, melainkan melakukan upaya yang bisa membantu kerajaan Gowa, agar bisa bertahan dari berbagai gangguan.

“Saya tak punya hak bicara bahkan menggurui, tapi sebagai orang Mandar hanya sekedar mengingatkan,” tutur Arif.

Lebih jauh Arif mengatakan, campur tangan kekuasaan terhadap kerajaan lokal saat ini, tidak jauh beda dengan melawan penjajah.

Olehnya itu, apa yang dialami Kerajaan Gowa tidak boleh dibiarkan, kecuali Bupati Gowa memang orang yang berhak mewarisi tahta.

”Kami akan menyampaikan kepada kerajaan sahabat untuk menjamin dan memperjuangkan hak-hak mereka yang dicoba direbut oleh para penguasa. Kami juga akan menyampaikan kepada pemerintah pusat untuk tidak mengesahkan Ranperda tersebut,” tandas Arif.

Menutup wawancara, Arif juga mengatakan gowa dan balanipa Sama-sama melawan Belanda, sembari menyambung melafalkan ikrar Antara kerajaan Gowa dan Balanipa (Mandar) dalam versi lontar Makassar yang artinya “Jika ayam jantan dari Kerajaan Gowa berkokok, Mandar harus menjenguknya, namun sampai di Makassar saja. Bilamana ada yang hendak menghancurkan tanah mandar, maka segenap kekuatan tanah Gowa akan membantu mandar,” ungkapnya

Terakhir berpesan bahwa dulu salah satu bait Do\’a Karaeng di Gowa adalah \’Mudah mudahan Tena ja natingkoko jangang Pallakia Ri Balanipa\’…‎
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 1‎

Sehingga, Arayang dan maradia seluruh sulbar harus menunjukkan tajix klaupun tdk maka mereka itu tidaklah di perhitungkan, eksistensinya pun semakin tidak jelas di Bumi nusantara, berharap pula para penggiat kebudayaan, tokoh adat ataupun sejarah

Kris Muda siap menerjungkan 10.000 massa ke gowa demi leluhur, Hanya saja menunggu petunjuk serta arahan para tokoh adat, budaya, punggawa maradia dan arayang (RS*)

Komentar