BPOM di Mamuju Temukan Zat Berbahaya

Mamuju, Sulbar64 views

2enam.com, Mamuju : Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) di Mamuju bersama satgas pangan aman menggelar pengambilan 206 sampel bahan pangan yang dicurigai mengandung senyawa berbahaya di sejumlah pasar tradisional.

Pengambilan sampel tersebut dilakukan guna mengantisipasi peredaran bahan pangan berbahaya diwilayah Sulawesi Barat (Sulbar).

Dari hasil uji sampel didapatkan sepuluh makanan yang terindikasi mengandung senyawa berbahaya. Khusus di mamuju, cemilan berupa Opak ditemukan mengandung senyawa Rhodamin B serta Kerupuk yang mengandung senyawa Boraks dijual di pasar sentral Mamuju.

Kepala BPOM Sulbar, Netty Nurmuliawati mengungkapkan saat penemuan tersebut pihaknya langsung melakukan edukasi terhadap penjual dan melakukan penelusuran atas produksi pangan yang menggunakan senyawa berbahaya itu.

“Kami mengacu pada PP 28 tahun 2004 tentang sarana industri rumah tangga untuk dilakukan pembinaan, sedangkan untuk distributor bahan kimia ke pengelola pangan itu jelas kita akan tindaki secara tegas, seperti penyegelan,” ungkapnya, Jumat (22/06/18).

Lebih lanjut Netty memaparkan, selain Mamuju, pihaknya juga sejumlah jajanan tradisional yang mengandung bahan makanan berbahaya.

“Kami juga mendapatkan panganan kue tradisional Jalangkote yang positif mengandung Boraks di Pasangkayu dan di Polewali tepatnya di kecamatan Wonomulyo, BPOM menemukan panganan Cendol yang mengandung Rhodamin B dan cincau yang positif mengandung Formalin,” paparnya.

“Untuk di kabupaten Majene kami menemukan lima jenis pangan yang positif mengandung boraks, diantaranya kue risoles, sambusa, bakso dan jalangkote,” pungkasnya.

(74b*)

Komentar