FPK Sulbar Gelar Dialog Khebinekaan

Mamuju, Sulbar40 views

2enam.com, Mamuju : Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Sulawesi Barat, menggelar kegiatan Dialog Publik, Rabu (30/5/18) di Wisma Malaqbi, Mamuju.

Kegiatan bertema “Peran OKP, LSM dan Media Dalam Rangka Memeliharan Budaya Lokal Guna Menjaga Kebhinekaan” ini dihadiri langsung oleh Wakapolda Sulbar Kombespol Endi Sutendi.

Hadir sebagai narasumber, Kepala Badan Kesbangpol Sulbar Rahmat Sanusi, Praktisi Hukum Rahmat Idrus dan pemuda pemerhati Budaya Sulbar Ashari Rauf.

Ketua FPK Sulbar, Nanang Wahidin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini terlaksana atas kerjasama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar.

“Awal dari digagasnya kegiatan ini sesungguhnya dari keresahan kami dari kalangan aktifis dan kawan-kawan muda, apalagi melihat situasi akhir-akhir ini dimana terjadi gejolak dan banyak persoalan,” kata Nanang.

Menurutnya, dialog yang mengedepankan tema budaya dan kebhinekaan merupakan salah satu pilar yang paling pas untuk merefleksi kembali penguatan-penguatan kebangsaan.

“Kebhinnekaan inilah yang memperkuat bangsa ini. Olehnya, melalui dialog ini, kami berharap agar ada rekomendasi nantinya untuk menjadi pegangan kita dalam menjaga Kamtibmas di Provinsi sulawesi Barat ini,” tutur mantan Ketua HMI Cabang Manakarra ini.

Sementara itu, Wakapolda Sulbar Kombespol Endi Sutendi dalam kesempatannya membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan dialog tersebut perlu mendapat apresiasi. Apalagi melihat situasi dan kondisi bangsa saat ini, khususnya jelang pemikukada 2018 dan pemilu 2019 mendatang.

“Memang situasi dan kondisi bangsa kita tentunya kita rasakan cepat sekali perubahan-perubahan, bagaimana media sosial, elit politik kita, apalagi tahun 2018 memang tahun politik. Tahun politik memang kadang bisa merubah segalanya, dan hari ini kita sama dan bergandengan tangan, tapi besok mungkin ada yang berlawanan lagi. Begitulah kecenderungan dunia politik,” kata Endi.

Olehnya, sebagai salah satu instrumen bangsa, organisasi kepemudaan, LSM dan mesia memiliki peran strategis dalam mewujudkan kedamaian dan menjunjung tinggi kebhinnekaan di Indonesia.

“Sebagai anak bangsa dan anak muda tentunya ingin melihat Indonesia itu tetap damai dan aman, tidak ada disintegrasi dan menjurus kepermusuhan yang mengakibatkan instabilitas keamanan terganggu,” ucapnya.

Kebhinekaan itu, kata Endi, adalah suatu keniscayaan dan menjadi potensi yang dimiliki oleh bangsa ini.

“Kebhinnekaan inilah ciri kita. Ini tidak bisa kita hindari. Jadi apa yang harus kita tampilkan di sini kita perjuangkan dengan berupaya menjaga kebhinnekaan kita. Tujuan dari semua ini adalah untuk tetap melanjutkan dan menjaga cita-cita bangsa kita. Makanya, gagasan dialog ini tentunya merupakan salah satu upaya untuk menyadari adanya perbedaan. Maka kita harus junjung tinggi,” jelasnya.

Dia berharap, dukungan organisasi kepemudaan, mahasiswa, LSM dan media sangatlah dibutuhkan dalam mewujudkan kebaikan bagi negeri ini.

“Peran kita semua sangatlah besar. Polisi tidak akan bisa bekerja sendiri, sehingga potensi masyarakat, utamanya partisipasi kalangan pemuda, media, LSM dan lembaga-lembaga masyarakat sangat kita butuhkan,” ujarnya.

Kegiatan dialog juga dirangkaikan dengan buka puasa bersama. Kegiatan ini juga bakal berlangsung 2 hari, 30-31 Mei 2018. (Rls/AR*)

Komentar